Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

RSUD Tanjungpinang 17 Jam Terlantarkan Pasien Tertembak
Oleh : Charles/TN
Sabtu | 30-04-2011 | 20:06 WIB

Tanjungpinang, batamtoday - Marudut Hutahayan, korban tertembak di betis kiri, selama 17 jam dibiarkan RSUD Tanjungpinang tergeletak tanpa perawatan. Bahkan, proyektil peluru yang menancap di betis kirinya juga tidak diangkat.

Marudut Hutahayan, Ketua Komando Inti (Koti) MPW PP Kepri, ditembak Kasat Reskrim Polresta Tanjungpinang, AKP Arif Budi Purnomo, di depan arena gelanggang permainan (Gelper) Cosmos, kawasan Suka Bernang, Jumat, 29 April 2011 malam sekitar pukul 23.30 WIB.

Pihak keluarga Marudut dan juga Ketua MPW Pemuda Pancasila (PP) Kepri, Banjir Simarmata, akhirnya memindahkan Marudut ke RSAL Midiyato Tanjungpinang, yang terletak tak jauh dari RSUD Tanjugpinang.

Selain tertembak pada betis kirinya, Marudut juga mengalami luka-luka akibat dikeroyok massa di lokasi kejadian. Sejak masuk ke RSUD pada Jumat sekitar pukul 24.00 WIB, hingga Sabtu pukul 17.00 WIB korban dibiarkan begitu saja tergeletak tanpa mendapatkan perawatan.

"Kami menyatakan komplain dengan pelayanan rumah sakit, sungguh buruk pelayanan RSUD ini. Dari semalam hingga sore ini pasien dibiarkan tergeletak begitu saja. Operasi pengeluaran proyektil peluru saja sampai saat ini pun belum dilakukan," ujar Banjir Simarmata kesal.

Banjir menilai, dari apa yang dilihatnya, dia meyakini, para dokter dan perawat RSUD Tanjungpinang sudah tidak punya rasa peri kemanusiaan lagi. "Para dokter dan perawat di RSUD ini, sudah tidak punya peri kemanusiaan lagi," ujar Banjir.

"Dalam perang saja, tentara musuh masih diurus dan dirawat. Ini orang sudah tahu tertembak, hanya dibiarkan saja tergeletak semalaman dan hingga sore begini. Rumah sakit apaan ini," ujar Banjir geram.     

Atas buruknya pelayanan RSUD Tanjungpinang terhadap Marudut, yang hingga sore hari belum dilakukan operasi pengeluaran proyektil peluru, dengan alasan pihak rumah sakit dokter bedah belum ada, hingga akhirnya Ketua MPW-PP dan keluarga korban sepakat memindahaan Marudut ke RSAL Tanjungpinang.

"Pelayanan RSUD ini sudah tidak benar dan sangat mengecewakan, lebih bagus kami pindahkan ke RSAL aja untuk perawatannya," ujar salah seorang kerabat Marudut.

Direktur Utama RSUD Tanjungpinang, dr Eka Anas Harianto, ketika dikonfirmasi soal keluhan dan komplain pihak keluarga Marudut dan juga Ketua MPW PP Kepri, hingga berita ini diturunkan belum diperoleh jawaban. Baik telepon maupun SMS konfirmasi yang dikirim batamtoday, belum mendapat balasan dari yang bersangkutan.