Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketua Panwascam Lobam Laporkan Simpatisan PKS ke Polisi
Oleh : Harjo
Rabu | 06-11-2013 | 14:59 WIB
watermarked-IMG-20131106-01039.jpg Honda-Batam
Ketua Panwaslu Kecamatan Serikuala Lobam, Dedi Lumban Raja, sat melapor ke Poplsek Bintan Utara, hari ini.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Ketua Panwaslu Kecamatan Serikuala Lobam, Dedi Lumban Raja, secara resmi melaporkan insiden penarikan baju dan tas  oleh pengurus dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di perumahan Lobam Bestari ke Polsek Bintan Utara, Rabu (6/11/2013).

"Yang jelas kita sudah laporkan kejadian penarikan baju dan tas  ke polisi. Kita berharap agar penyidik bisa segera menindaklanjutinya," ujar Lumban Raja di Mapolsek Bintan Utara, hari ini.

Dia mengatakan, salah seorang melakukan penarikan baju dan tas adalah orang yang bernama Rico, peserta dalam kegiatan yang diselenggarakan PKS. "Yang saya kenal cuma Rico, tapi yang mengerumuni saat itu banyak," terangnya.

Sementara itu Ketua DPC PKS Kecamatan Serikuala Lobam, Zainal Makarim, yang dihubungi BATAMTODAY.COM, mengatakan jika insiden yang terjadi antara pengurus PKS dan Panwascam Lobam akibat kesalahapahaman semata.

Dia membenarkan adanya kejadian tarik-menarik baju dan tas milik Panwascam Lobam itu. Namun menurut Zainal, peserta dalam acara tersebut bukan bermaksud untuk menarik, melainkan untuk mengajak duduk dan berbicara karena terkait kegiatan tersebut adalah kegiatan rutin partai dan dalam rangka peringatan tahun baru Islam.

Dia membantah jika kegiatan itu merupakan trik PKS untuk berkampanye. "Yang jelas tidak ada maksud untuk menarik. Apalagi kalau sempat baju dan tas milik Panwascam Lobam rusak. Itu sama sekali kita tidak mengetahuinya," ujar Zainal.

Terkait upaya hukum yang dilakukan Ketua Panwascam Serikuala Lobam itu, Zainal menyatakan enggan berkomentar.  

Sebagaimana diberitakan, Ketua Panwaslu Kecamatan Serikuala Lobam, Dedi Lumban Raja, nyaris diamuk pengurus dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Perumahan Lobam Bestari, Kelurahan Teluklobam, Selasa (5/11/2013) malam. Para pengurus itu tak diterima karena kegiatan mereka ditegur oleh Panwaslu.

Menurut penuturan Dedi, sesuai dengan surat pemberitahuan kepada Panwaslu Bintan, PKS  menggelar kegiatan pembacaan ayat suci Al Quran dan penyerahan santunan kepada fakir miskin di Perumahan Lobam Bestari Blok A4 nomor 12 di rumah Kormarudin yang juga Ketua RT 02/01 Teluklobam.

"Kita sempat tegur agar tidak mengadakan di rumah RT tetapi hendaknya di masjid karena secara aturan itu tidak diperbolehkan," ungkap Dedy.

Namun bukan respon positif yang didapat. "Beberapa orang pengurus dan simpatisan PKS yang berada di lingkungan masjid justru langsung menyerang dan menarik baju dan tas. Untung kami masih bisa berusaha keluar dari kerumunan itu," katanya.

Dedy menyayangkan, akibat tarikan tersebut baju dan tali tas hampir putus. Menurutnya itu menjadi preseden buruk bagi tegaknya demokrasi serta pelaksanaan tahapan pemilu 2014. 

"Perbuatan itu sudah melecehkan keberadaan Panwaslu dan sudah menunjukkan arogansi partai. Permasalahan ini akan tetap kita tindak lanjuti, baik dari segi pelanggaran pemilu maupun sikap arogan ala preman yang ditunjukkan," tegasnya.

Hal sama di sampaikan oleh Jatoman Purba, anggota Panwaslu Serikuala Lobam, yang hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, ketua Panwascam Lobam memang nyaris dikeroyok oleh pengurus dan simpatisan PKS di dalam acara tersebut.

"Saya saja yang melihat gelagat kurang baik. Sudah menghindar tapi masih diteriaki oleh simpatisan PKS lainnya. Untungnya, kami masih bisa keluar dari kerumunan massa PKS itu karena mereka terlihat sudah tidak terkendali," terangnya.

Sementara itu, calon anggota legislatif (caleg) PKS daerah pemilihan (dapil)  I untuk DPRD Bintan, Raja Miskal, yang hadir dalam acara tersebut mengaku hanya memenuhi undangan. Dia Menyampaikan, terkait insiden tersebut hanya ada kesalahan komunikasi, namun tidak ada sampai tarik-menarik baju, apalagi sampai baju anggota Panwaslu ada yang robek.

"Hanya  miskomunikasi. Tidak benar jika ada tarik-menarik apa lagi baju dan tali tas rusak," ujarnya.     (*)

Editor: Dodo