Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Merasa Ditipu, Pembantu Kabur dari Rumah Majikan
Oleh : Hendra Zaimi
Kamis | 24-10-2013 | 14:37 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Merasa ditipu oleh penyalur yang membawa mereka ke Batam, Epa (27) dan Ina (40), dua orang pembantu rumah tangga (PRT) asal Bagan Siapi-api, Riau kabur dari rumah tempat dirinya bekerja di Perumahan Penuin Permai blok N nomor 1, Baloi, Selasa (22/10/2013) siang.

Kedua korban ini merasa ditipu karena sebelumnya dijanjikan sebagai petugas kebersihan di pusat perbelanjaan di Batam, namun kenyataannya mereka malah dipekerjakan sebagai PRT dan disuruh memasak daging babi untuk makanan anjing milik majikan, padahal itu sangat dilarang oleh keyakinan dianut kedua PRT ini.

Epa berhasil kabur dari rumah majikan lalu menumpang ojek akhirnya sampai di depan Kampus Unrika Batuaji. Dia terlihat seperti orang kebingungan karena tak mengetahui wilayah Batam, hingga kemudian bertemu dengan mahasiswa yang merasa kasihan lalu mengantar ke Mapolsek Batuaji.

Korban Epa mengaku kepada polisi kalau dirinya sudah bekerja selama tiga hari di rumah majikannya bersama Aseng, selama bekerja dirinya selalu dimarahi dan mendapat ancaman karena menolak untuk memasang daging babi.

"Saya tak mau lagi bekerja di sana, saya selalu diancam dan dimarahi. Makanya saya kabur dari sana karena tak mau lagi memotong dan memasak daging babi karena agama saya melarangnya," kata Epa.

Sementara itu, Ina, temannya masih berada di rumah majikannya, karena tak berhasil kabur bersama-sama. Kedatangan mereka kedua ke Batam melalui salah seorang penyalur bernama Cece, yang tak lain adalah tetangga sebelah rumah Aseng yang tinggal di blok J nomor 11.

"Kami dijanjikan kerja sebagai petugas kebersihan di mall. Janjinya kami akan digaji sebesar Rp1,5 juta," terangnya.

Kasus ini sendiri selanjutnya diserahkan anggota polisi Polsek Batuaji ke Polsek Lubuk Baja karena TKP berada di wilayah tersebut.

Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Aris Rusdiyanto ketika dikonfirmasi mengatakan belum mendapatkan laporan. "Saya cek dulu ke anggota, saya belum dapat limpahan kasusnya," kata Aris, Kamis (24/10/2013).

Pantauan di lapangan, rumah Aseng tampak sepi dan pintu rumanya tertutup saat wartawan hendak melakukan konfirmasi atas kasus ini. Sementara Cece, ketika didatangi memilih bungkam. "Saya tak tahu, saya tak tahu," kata Cece dan berlalu pergi masuk ke dalam rumahnya.

Editor: Dodo