Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Orang dengan Masalah Kesehatan Mental Berisiko Tinggi Jadi Korban Kejahatan
Oleh : Redaksi
Rabu | 09-10-2013 | 10:10 WIB

BATAMTODAY.COM, London - Orang dengan masalah kesehatan mental lebih cenderung menjadi korban kejahatan daripada populasi umumnya.

Penelitian dilakukan oleh para akademisi di Institute of Psychiatry di King College London, Lembaga Pendampingan Korban, Pikiran, Kingston University, St George dan UCL (University College London), dan didanai oleh The Big Lottery Fund.

Dilansir dari laman phys.org, peneliti mewawancarai responden acak dari 361 orang dengan penyakit mental yang berat di London, dan melakukan wawancara mendalam dengan 81 orang dengan masalah kesehatan mental yang menjadi korban kejahatan selama 3 tahun terakhir.

Studi ini menunjukkan hasil yang mencengangkan:
* Orang dengan penyakit mental yang berat 3 kali lebih mungkin menjadi korban kejahatan daripada mereka yang normal.

* Orang dengan penyakit mental yang berat 5 kali lebih mungkin untuk mengalami serangan daripada mereka yang normal.

* Wanita dengan penyakit mental yang berat 10 kali lebih mungkin untuk mengalami serangan daripada mereka yang normal.

* Hampir 45 persen dari orang dengan penyakit mental yang berat dilaporkan mengalami kejahatan tahun lalu.

* 62 persen dari wanita dengan penyakit mental yang berat dilaporkan menjadi korban kekerasan seksual sebagai orang dewasa.

* Orang dengan penyakit mental yang berat 7 kali lebih mungkin untuk mengalami tiga atau lebih jenis kejahatan dalam setahun daripada populasi umum.

* Orang dengan penyakit mental berat lebih mungkin untuk melapor ke polisi atas tindakan tidak adil atau tidak sopan yang diterima dibandingkan dengan populasi umum.

Dr Paul Moran dari King College London Institute of Psychiatry, mengatakan, penelitia ini merupakan yang pertama di Inggris untuk memberikan gambaran rinci korban kejahatan pada orang dengan masalah kesehatan mental.

"Kami menemukan bahwa orang dengan gangguan mental adalah tiga kali lebih mungkin untuk menjadi korban kejahatan dibandingkan dengan masyarakat umumnya. Mereka lebih mungkin untuk menderita konsekuensi psikologis yang serius, yang mengarah ke percobaan bunuh diri akibat menjadi korban."

Dia menyayangkan banyaknya orang dengan masalah kesehatan mental yang menjadi korban enggan untuk melaporkan kepada polisi. (*)

Editor: Dodo