Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rokok Sebabkan 10 Ribu Penduduk Malaysia Meninggal Setiap Tahun
Oleh : Redaksi
Selasa | 08-10-2013 | 08:47 WIB

BATAMTODAY.COM, Kota Kinabalu - Setiap tahun, sekitar 10.000 orang di Malaysia meninggal dunia akibat menghisap tembakau. Angka itu mencemaskan pemerintah Malaysia karena diperkirakan hanya mencerminkan sebagian kecil dari kondisi sebenarnya.

"Jumlah mereka mungkin lebih banyak. Misalnya, untuk yang telah diidentifikasi, mungkin sembilan (kasus) lagi yang tidak diidentifikasi atau dilaporkan, dan sekitar 20 persen rakyat Malaysia menghisap tembakau setiap hari. Ini berarti rokok mungkin telah mengakibatkan lebih banyak kematian pada masa akan datang," kata Dr Amer Siddiq Amer Nordin, Koordinator Pusat Penelitian dan Kerja Sama Ketagihan Nikotin (NARCC), kelompok penelitian tentang kecanduan nikotin Pusat Sains Ketagihan Universitas Malaya (UMCAS).

"Ketika kita berbicara tentang dampak dari menghisap tembakau, terlintas di pikiran kita tentang kanker. Tetapi, ingatlah bahwa menghisap tembakau juga merupakan faktor utama atau kontributor untuk berbagai penyakit jantung dan paru-paru serta berbagai jenis kanker lainnya," tegas Amer pada konferensi pers bersamaan Simposium Pengendalian Tembakau Sabah 2013 di kampus utama Universitas Malaysia Sabah (UMS) di Likas, seperti dilansir Bernama, Senin.

Dia menegaskan kembali, sebenarnya rokok merupakan penyebab utama dari berbagai penyakit yang ditangani di rumah sakit. Sementara, penelitian menunjukkan sebagian besar alokasi untuk kesehatan hanya bertumpu pada tiga penyakit utama, yaitu penyakit jantung, paru-paru dan kanker.

"Ini berarti jika kita dapat membatasi praktik menghisap tembakau, mungkin kita dapat mencegah masalah kesehatan lain agar tak berkembang dalam waktu dekat," ujarnya.

"Jika kita merokok hari ini, hasilnya tidak bisa dilihat besok, tapi biasanya terlihat setelah 10, 20, 30 tahun kemudian. Sedangkan, jika jumlah penghisap tembakau yang ramai sekarang, kita akan hanya dapat melihat masalah sebenarnya 20 tahun akan datang ketika kita dapati banyak orang yang mengalami penyakit jantung dan kanker secara tiba-tiba yang datang untuk berobat," katanya sambil menambahkan bahwa beberapa perokok adalah remaja.

Dia mengatakan simposium ini bertujuan memperkenalkan kegiatan pengendalian tembakau kepada sebanyak mungkin penyedia layanan kesehatan di Sabah serta mereka yang tertarik tentang pengendalian tembakau, sesuai dengan komitmen Malaysia terhadap Konvensi Kerangka untuk Pengendalian Tembakau ( FCTC ) yang ditandatanganinya pada 2005 .

Amer Siddiq mengatakan, Pasal 12 dan 14 FCTC menekankan pada pembentukan jaringan dan berbagi ilmu sebagai strategi untuk mengurangi kegiatan merokok di negara anggotanya. (*)

sumber: Bernama