Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dokter Gigi Lebih Seram Dibandingkan Ular dan Laba-laba
Oleh : Redaksi/GSBS
Sabtu | 23-04-2011 | 08:11 WIB

Batam, batamtoday - Fakta unik datang dari Inggris. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh British Dental Health Foundation menyatakan bahwa kebanyakan orang merasa kunjungan ke dokter gigi lebih menakutkan dibandingkan dengan ular ataupun laba-laba.

Ditanyakan kepada 1.004 orang yang disurvei manakah dari beberapa hal berikut yang membuat mereka paling gugup, yaitu diantaranya ketinggian, terbang, suntikan, dokter, ular, laba-laba, kunjungan ke rumah sakit, dan kunjungan ke dokter gigi. Dari hasil survei ditemukan bahwa setengah dari orang dewasa, khususnya wanita, diklasifikasikan sebagai orang yang memiliki ansietas dental tingkat sedang sampai berat.

Sekitar satu dari lima orang memilih kunjungan ke dokter gigi sebagai sesuatu yang membuat mereka paling takut dibandingkan kategori yang lain. Namun secara statistik, berada di ketinggian adalah juara dari polling ini. Tidak jauh dibawahnya adalah kunjungan ke dokter gigi dan ke rumah sakit. Sedangkan takut terhadap ular berada di urutan ke empat, dan takut terhadap laba-laba berada di urutan ke lima.

Dibandingkan dokter umum, dokter gigi jauh lebih menakutkan. Hasil penelitian tersebut juga menemukan bahwa orang dewasa sepuluh kali lipat lebih takut terhadap dokter gigi (22%) dibandingkan dengan dokter umum (2%).

Adult Dental Health Survey menunjuk 2 perawatan gigi yang menjadi penyebab utama dari rasa takut ini. 3 dari 10 (30%) orang dewasa mengatakan bahwa pemboran gigi merupakan hal yang paling membuat mereka takut. Dengan nilai yang hampir sama (28%), suntikan anestesi lokal menjadi hal yang paling ditakuti selanjutnya.

Dr Nigel Carter, chief executive dari British Dental Health Foundation, mengatakan bahwa semua dokter gigi tahu bahwa ansietas dental merupakan penghalang besar seseorang untuk mengunjungi dokter gigi. Dan hasil penelitian ini bisa menjadi PR besar bagi profesi dokter gigi untuk membangun rasa percaya dari masyarakat.