Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lagi, BNNP dan Polda Kepri Tegaskan Tak Tebang Pilih Razia Tempat Hiburan
Oleh : Ali
Selasa | 10-09-2013 | 11:33 WIB
bnnp-kepri-benny.jpg Honda-Batam
Kombes Benny Setiawan, Kepala BNNP Kepri.

BATAMTODAY.COM, Batam - Ahmad Rosano, manajer Pesona Entertaiment, yang juga selaku Walikota Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Batam dianggap ketinggalan informasi oleh Polda Kepri dan BNNP Kepri. Pasalnya sebelum dilakukan penggerebekan di Pesona, aparat telah melakukan razia di tempat hiburan malam besar, seperti Diskotek Pacifik dan Diskotek Planet.

"Di diskotek lain atau tempat hiburan sebelumnya sudah pernah digelar razia oleh Polda dan BNNP Kepri. Kalau di dua tempat hiburan (Pesona dan Lucky Plaza) memang belum pernah kami razia sebelumnya. Namun, di Pesona diduga kuat terjadi peredaran narkoba jenis ekstasi karena terbukti pernah kami tangkap tanggal 12 Mei 2013 lalu sebanyak dua tersangka yakni atas nama T dan As dengan barang bukti dua butir ekstasi dengan uang Rp550 ribu dari hasil penjualan serta ponsel yang dipakai untuk komunikasi jual beli," kata Kombes Benny Setiawan, Kepala BNNP Kepri, Selasa (10/9/2013).

Pada saat razia, Minggu (7/09/2013) kemarin, didapati 8 orang positif mengomsumsi narkotika jenis ekstasi dan 5 linting ganja serta bong plastik bekas shabu di lantai 4 tempat hiburan tersebut.

"Kami akan terus pantau Pesona. Karena indikasi kuat di tempat hiburan diskotek, karaoke dan gelper itu kuat terjadi peredaran narkoba. Dan saat ini masih dalam lidik," terangnya.

Selain itu, Benny juga menyampaikan, BNNP Kepri beserta Polda Kepri akan terus menggelar razia keseluruhan tempat hiburan tanpa pilih kasih.

"Kita razia seluruh tempat hiburan berdasarkan skala prioritas berdasarkan data intelijen, dan terus menerus akan kita basmi peredaran narkoba baik melalui penyelundupan maupun peredaran di tempat hiburan malam," pungkasnya.

Di tempat terpisah, Direktur Narkoba Polda Kepri, Kombes Pol Agus Rohmat menyampaikan, pihaknya tidak bisa melakukan razia di seluruh tempat hiburan pada waktu yang bersamaan, karena anggota yang terbatas.

Disamping itu, pengelola Pesona terkesan kurang kooperatif, karena pada saat dilakukan razian, pengelola tidak mau membuka pintu terutama di lantai 4, sehingga pihaknya lama menunggu.

"Pada saat itu alasannya pemegang kunci tidak berada ditempat, pada saat Agung, Manajer Pesona ditanya kemana kuncinya, dia malah menghilang. Akhirnya setelah pemilik diminta untuk membuka pintunya dengan memerintahkan stafnya untuk membuka dengan paksa. Akhirnya pintu terbuka," terangnya.

Agus juga menyampaikan, tidak ada nama Ahmad Rosano yang disebut sebagai manajer tempat hiburan Pesona. Dalam data kepolisian, yang ada namanya sebagai manajer adalah Agung.

Editor: Dodo