Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Alasan Pejabat Tanjungpinang Menganiaya Pegawai Honorer
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 05-09-2013 | 19:39 WIB
abdul kamal.jpg Honda-Batam
Abdul Kamal, Kabid Cipta Karya dan Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tanjungpinang saat memenuhi panggilan Satreskrim Polres Tanjungpinang.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Setelah kelakuannya ramai diberitakan, Abdul Kamal, Kabid Cipta Karya dan Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tanjungpinang mengungkapkan alasannya melakukan penganiayaan terhadap Dn, pegawai honorer di Pemko Tanjungpinang.

Kamal menuturkan, tindakannya itu dipicu oleh kejengkelan terhadap ulah Dn. "Saya jengkel sama dia (korban Dn, red) karena tidak berterus terang serta membawa-bawa nama saya pada sejumlah orang, seperti yang dikatakan Herry (kontraktor, red) kepada teman saya," ujar Kamal, dari balik sel tahanan Mapolres Tanjungpinang, Kamis (5/9/2013) siang tadi.  

Kejadian itu bermula saat salah seorang temannya bercerita jika sejumlah orang mengatakan jika korban Dn sering 'dipakai' dan dibawa sejumlah lelaki lain.

"Cerita itu dikatakan teman saya kepada saya saat mereka ngumpul dan mabuk-mabukan bersama di Kafe Cosmos," kata Kamal.

Menurut Kamal, temannya itu bercerita jika Dn datang ke kafe Cosmos bersama Herry. "Saat bertemu, dia (Dn) bilang, 'Bang, jangan bilang Bang Kamal kalau saya datang ke sini, ya?'. Itu cerita yang saya dapat dari kawan saya," ucap Kamal.

Pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WIB, Kamal memanggil Dn untuk mengklarifikasi kebenaran cerita temannya itu. Kamal mengaku bertanya secara baik-baik apakah dirinya pernah bertemu dengan orang yang bernama Herry dan mengatakan agar kedatangannya ke Cosmos tidak diberitahukan kepada dirinya.

Dn menampiknya. "Tidak ada, tidak ada itu, Pak," ujar Kamal menirukan jawaban Dn saat ditanya.

Saat itu juga Kamal meminta agar Dn menghubungi Herry untuk meluruskan informasi yang disampaikan orang-orang bahwa ada anak honorer Pemko Tanjungpinang yang bisa 'dibawa' ke hotel bersama dengan teman-temannya.

Bukannya menelepon, Dn malah menghapus nomor Herry cs dalam ponselnya, kemudian dimatikan. Apa yang dilakukan Dn itu, aku Kamal, membuat dirinya semakin jengkel hingga melakukan pemukulan.

"Saat itu saya sempat tanya, 'Ngapain kamu?', hingga saya khilaf dan memukulnya," cerita Kamal yang mengaku emosi karena Dn tak jujur dan tidak berterus terang.

Ditanya awal kedekatannya dengan Dn, Kamal menuturkan, jika pada 2011 dia dan Dn masih berada satu kantor, dan Dn adalah bawahannya di Dinas Kebersihan Kota Tanjungpinang. Perilaku dan ulah miring Dn juga sudah jadi rahasia umum di lingkungan kantor, bahkan pimpinan SKPD tersebut pun tahu.

Bahkan, Kepala Dinas Kebersihan meminta dirinya agar dapat mengurus dan membimbing Dn sebagai anak buahnya.

"Saat itu saya panggil dia, dan menanyakan apa permasalahannya hingga menjadi bahan gunjingan di kantor yang disebut-sebut banyak utang, sering didatangi penagih utang sampai ke kantor. Saat itu saya membantu dan menasihati dia," terang Kamal.  

Setelah dinasehati agar berubah, rupanya Kamal mengaku mendapat informasi jika Dn pernah masuk hotel dan 'dipakai' orang lain demi uang Rp300 ribu. 

"Hal itu saya tahu dari orang lain. Ketika saya tanya, dia sangat kaget dan minta ampun serta mohon maaf karena bill menginap di salah satu hotel saya tunjukkan kepadanya," cerita Kamal.

Disinggung tentang teror terhadap Dn dan ancaman akan menyebarkan foto-foto bugil Dn, Kamal membantahnya. Dia mengakui memperoleh foto-foto bugil Dn dari orang lain, namun foto-foto tersebut telah dihapus.

"Saya tidak pernah mengancam dia, dan foto-foto (bugil) itu juga sudah saya hapus. Bahkan saya bilang sama dia, saya akan coba panggil suaminya agar mereka bersatu lagi, sebelum akhirnya mereka bercerai," ujarnya.

Kamal juga membantah jika Dn adalah selingkuhannya. Menurut pengakuan Kamal, antara dirinya dan Dn tak ada hubungan khusus, namun menganggapnya sebagai adik.

Gara-gara mengurusi Dn, Kamal mengaku sempat cekcok dengan istrinya. "Awalnya saya memang sempat cekcok dengan istri saya gara-gara Dn. Tapi saya sudah bilang dan bawa dia ke isteri saya, kalau dia (Dn, red) sudah saya anggap sebagai seorang adik, dan meminta pada isteri saya agar juga membimbing dan menganggap dia sebagai adiknya," ujar Kamal lagi.      

Namun demikian, Kamal juga mengakui pernah membawa Dn ke sebuah tempat hiburan di Batam bersama dengan teman-temannya dengan alasan agar Dn tahu dan paham bagaimana kehidupan malam jika ingin berprofesi sebagai PSK, agar itu tak dilakukan Dn.

Mengenai kasus yang menjeratnya ini, Kamal mengaku pasrah. Kamal juga mengatakan masih tetap menganggap Dn sebagai adiknya dan bagian dari keluarganya. (*)

Editor: Dodo