Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kuasa Hukum Korban Penganiayaan Oknum Pejabat Tanjungpinang Mengaku Diteror
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 03-09-2013 | 16:45 WIB
IMG_00000195.jpg Honda-Batam
Denis, pembalap Tanjungpinang yang mengaku teman Abdul Kamal, saat membujuk korban untuk mencabut laporannya, Selasa. (foto: Charles Sitompul/BATAMTODAY.COM) 

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Proses hukum kasus penganiayaan terhadap Dn, pegawai honorer Pemko Tanjungpinang oleh Abdul Kamal, Kabid Cipta Karya dan Pengairan di Dinas PU Kota Tanjungpinang, agaknya hendak "dijegal". Sejumlah orang menghendaki agar kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan ada pihak yang melakukan teror.

Ratna Zukhaira SH, kuasa hukum Dn dari LBH Ondo Bina, mengaku telah diteror dan diancam oleh sejumlah orang atas pendampingan dan pelaporan penganiayaan yang dilakukan Abdul Kamal. 

"Selama kami mendamping korban, dari semalam sudah banyak SMS dan orang yang menelepon dengan nada-nada mengancam, minta didamaikan dan lain sebagainya," ungkap Ratna.

Kendati demikian, Ratna mengaku tak gentar. Dia tetap akan mendampingi dan meneruskan proses hukum yang sudah dilakukan dengan meminta kepada polisi agar kasus tersebut dilanjutkan dan diproses.

"Kami tidak akan mundur walau dalam membela korban ini kita tidak dibayar. Yang jelas perilaku bejat oknum PNS sebagaimana yang dilakukan pelaku ini harus diproses hukum seberat-beratnya," tegas Ratna. 

Rupanya, untuk menghentikan kasus penganiayaan ini tak cukup dengan ancaman. Sejumlah lelaki berbadan tegap yang mengaku sebagai teman dari Abdul Kamal, membujuk Dn agar mencabut laporannya di polisi. Bahkan, Dn diminta memaafkan perlakuan pejabat eselon III tersebut.

Para pria tersebut mendatangi korban di kantor Mapoplres Tanjungipnang, hari ini. Salah satu pria yang mengaku bernama Denis, berterus-terang tentang tujuan menemui korban yang saat itu didampingi pengacaranya dari LBH Kondo Bina.

Denis membujuk Dn agar dapat memaafkan pelaku dan dapat mengingat perbuatan baik yang dilakukan serta mempertimbangkan karier pejabat eselon yang menduduki jabatan Kepala Bidang Cipta Karya dan Pengairan di Dinas PU Kota Tanjungpinang itu.

"Nama saya Denis. Saya pembalap Tanjungpinang. Saya temannya Abdul Kamal dan juga kawan dia (Dn). Kita datang agar dia dapat memaafkan Kamal, serta bersedia berdamai dan mencabut laporannya," ujar Denis ketika ditanya BATAMTODAY.COM tentang maksud kedatangannya menemui korban.

Ditanya apa hubungan antara dirinya dengan Abdul Kamal, Denis mengatakan jika dia hanya sebatas kawan yang berusaha memfasilitasi.

"Kita berteman. Suatu kesalahaaan yang sangat fatal tentu dapat dimaafkan. Dan atas dasar itu kami minta dan membujuk korban untuk melakukan perdamaian, dengan mempertimbangkan karier Abdul Kamal," ujarnya dengan nada santai.  (*)

Editor: Dodo