Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Akan Lakukan Tes DNA

Pelaku Penculikan dan Pencabulan Anak di Bawah Umur Ogah Mengaku
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 02-09-2013 | 21:08 WIB
Memo1.jpg Honda-Batam
Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Memo Ardian.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pelaku penculikan dan pencabulan terhadap anak di bawah umur, Ag (40), berkeras untuk tidak mengakui perbuatannya. Sikap keras pelaku yang juga residivis ini membuat penyidik Polres Tanjungpinang mengkonfrontir pernyataannya tersebut dengan korban, Bunga, dan melakukan tes DNA.

"Hingga saat ini kita periksa, dia belum mengakui perbutannya hingga perlu kita lakukan tes DNA dan dan sperma di dalam celana dalam korban," ujar Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Memo Ardian.

Selain itu, polisi juga mengkonfrontir wajah pelaku dengan sejumlah porban Penculikan dan pencabulan lainnya. Dua korban penculikan dan pencabulan, Bunga (7) dan Melati (9), masing-masing warga Jalan Kijang Lama dan warga Pompa Air menyatakan jika terduga adalah pelakunya. 

"Saksi korban di Kijang Lama, yang diculik dan nyaris diperkosa di Senggarang juga sudah kita periksa dan perlihatakan wajah pelaku. Korban membenarkan jika pelakunya adalah Ag,"ujar Memo.

Sementara, korban penculikan dan pencabulan di Jalan Pompa Air serta korban lainnya di Jalan Anggrek Merah pada 2011-2012 lalu, juga membenarkan bahwa dialah pelakunya. 

Sebagaimana diberitakan, dalam kurun waktu 2011-2013, sejumlah kasus pencabulan dengan modus penculikan terjadi terhadap anak di bawah umur terjadi sebanyak lima kali di Tanjungpinang. Awal pertama terjadi pada April 2011 lalu, dimana seorang anak perempuan di bawah umur dibawa kabur oleh seorang lelaki saat pulang sekolah di Km2 Jalan Pompa Air Tanjungpinang. 

Tragisnya, anak tersebut akhirnya ditemukan warga di Jalan Tanjunguban, setelah dicabuli oleh orang tidak dikenal.

Selanjutnya, pada 2012 lalu, seorang siswi SD di Jalan Anggrek Merah, juga diculik dan dibawa kabur oleh seorang pria yang tidak dikenal, hingga dicabuli di daerah Jalan Tanjunguban. Kemudian, dua anak di bawah umur, juga diculik orang tak dikenal dari Km8 dan dicabuli di hutan di daerah Dompak.

Modus operandi pelaku pencabulan ini sendiri hampir seluruhnya sama, yakni dengan berpura-pura menanyakan alamat dan minta diantar ke lokasi dengan dibonceng. Namun hingga saat ini pelaku penculikan dan pencabulan ini belum terungkap, sampai akhirnya seorang bocah kembali menjadi korban pencabulan dengan modus yang sama di belakang kolam renang Hanaria. (*)

Editor: Dodo