Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Korban Perampokan di Tarempa Akhirnya Meninggal Dunia
Oleh : Emmi Wati
Senin | 02-09-2013 | 20:58 WIB

BATAMTODAY.COM, Anambas - Nini, korban perampokan berdarah di lantai dua rumahnya di Jalan Tamban, Tarempa, meninggal dunia setelah dirawat di  Mount Elisabeth Hospital, Singapura selama tiga hari, Senin (2/9/2013) sekitar pukul 15.00 WIB.

Sebelum meninggal, Nini sempat dirujuk ke Rumah Sakit Awal Bros Batam, Senin siang. Namun tepat pukul 15.00 WIB Nini menghembuskan nafas terakhir di RS Awal Bros.

Kapolsek Siantan, AKP Dedi Suryaman mengatakan, Ameng, suami Nini, yang telah membaik, langsung pingsan seketika setelah mendengar kabar istrinya meninggal. Saat ini Ameng masih menjalani perawatan di rumah sakit yang sama di Singapura.

Dedi menjelaskan, pihakMount Elisabeth Hospital menolak untuk merawat Nini karena peluang hidupnya hanya 5 persen. Jika selamat pun kata Dedi, maka tidak akan bisa normal seperti semula karena lukanya terlalu parah. "Peluang hidup kecil karena karena otaknya sudah bergeser. Kalau pun hidup tidak normal lagi," terang Dedi.

Sejauh ini, polisi masih kesulitan untuk mengumpulkan data karena belum bisa meminta keterangan dari korban mengingat kedua korban belum berada di tempat. Polisi masih menunggu kepulangan Ameng dari Singapura.

Menurut keterangan dokter di Singapura, korban dipukul dengan menggunakan benda tumpul. "Tapi benda apa itu kita belum tahu. Karena tidak ada benda apapun di TKP. Yang ada hanya potongan kalung yang tercecer di rumah bagian belakang. Tampaknya semua sudah direncanakan. apalagi Ameng tak bisa menerangkan ciri-ciri pelaku," terang Dedi.

Diberitakan sebelumnya, Amen dan Nini menjadi  korban perampokan berdarah di lantai dua rumahnya, di Jalan Tamban, Tarempa. Keduanya dirawat di Mount Elisabeth Hospital Siangapura untuk mendapatkan perawatan yang maksimal. (*)

Editor: Dodo