Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pelaku Pembunuhan Marbun Belum Juga Tertangkap

Police Line Tak Dicabut, Usaha Basri Jadi Terganggu
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 29-08-2013 | 18:03 WIB
basri_bukit.jpg Honda-Batam
Basri Bukit bersama istrinya usai menemui Kapolsek Sekupang.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kesal dan cemas. Itulah yang terlihat di raut wajah Basri Bukit, pemilik gudang besi tua di Simpang Tobing, usai keluar dari Polsek Sekupang, Kamis (29/08/2013) sore.

Kekesalannya cukup beralasan, mengingat sudah dua minggu ini gudang besi tuanya miliknya tak bisa beroperasi karena garis police line belum dicabut pasca ditemukannya Sudarman Marbun (35), anak buahnya dalam kondisi tewas bersimbah darah di gudang besi tersebut.

Marbun menjadi korban perampokan sekaligus pembunuhan yang dilakukan Karma Barus, Sy, Pl, dan Ng Rabu (14/08/2013) pekan lalu Ia tewas dengan sejumlah luka yang mengenaskan.

Kedatangan Basri ke Polsek Sekupang yakni ingin meminta tolong pihak kepolisian Sekupang mencabut police line di area gudang itu. Pasalnya, hanya dari gudang besi tua itulah Basri menggantungkan mata pencahariannya.

"Saya harus menghidupi istri dan dua anak saya  yang masih kecil. Bagaimana mau ada pemasukan begitu mereka lihat ada garis police line mereka takut langsung belok arah,  hanya konsumen yang sudah kenal dekat saja yang berani masuk," ujar  Basri dengan nada kesal.

Namun permintaan itu ditolak Kapolsek Sekupang Robertus Herry. Basri menjelaskan alasan pihak kepolisian tak mencabut police line dikarenakan tiga tersangka lainnya masih buron dan polisi baru berhasil menangkap Karma.

"Kalau berhasil ditangkapnya 10 tahun kemudian bagaimana apa harus menunggu selama itu juga," ujarnya.

Namun Basri sangat kesal pasalnya Kapolsek Sekupang Robertus Herry mengaitkan alasan tidak dicabutnya police line di area gudang miliknya itu karena status tanahnya liar. Basri pun sempat cekcok mulut  dengan Robertus karena alasan itu.

"Kata dia gudang itu kan tanahnya liar belum bayar UWTO. Jauh kali bahas WTO, saya tahu maksudnya itu," kata Basri.

"Kalau saya punya uang nggak akan saya bangun gudang itu di pinggir jalan, mending saya sewa ruko. Kemarin itu saja, untuk bawa jenazah Marbun ke Medan, saya utang dengan teman," pungkasnya.

Editor: Dodo