Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pasca-insiden Makan di Toilet, Orang Tua Pindahkan Anaknya dari Sekolah
Oleh : Redaksi
Selasa | 27-08-2013 | 21:02 WIB
canteen-e1374562674172.jpg Honda-Batam
Dok Malaysian Insider.

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Tiga orang tua siswa di Sekolah Kebangsaan Seri Pristana di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, memindahkan anak-anak mereka dari sekolah tersebut. Paa orang tua ini cemas akan nasib anak-anak mereka pasca-insiden siswa non-muslim yang dipaksa makan di toilet pada bulan puasa lalu.

Dilaporkan The Star, Selasa, juru bicara orang tua, Raj (39), mengaku, mereka mengajukan pindah sekolah untuk putrinya pada Juli lalu karena anaknya tersebut sering mengeluhkan tindak pelecehan terhadapnya. 

"Saya ingin anak saya dapat terus belajar dengan damai. Saya ingin anak saya bisa terus sekolah (di SK Seri Pristana), tapi saya tidak akan membiarkan dia diperlakukan seperti itu," kata Raj yang merupakan seorang eksekutif pemasaran ini kepada pers setempat.

"Kami juga khawatir bahwa kami bisa ditangkap seperti Kumancan," imbuhnya.

Sebagaimana diberitakan media di Malaysia, V Kumancan (32) ditangkap karena diduga telah mengancam kepala sekolah pada Juli lalu karena akan menggelar konferensi pers. Kumancan dibebaskan pada hari yang sama namun akan menghadapi tuduhan intimidasi di pengadilan pada 9 September.

Kumancan, yang juga hadir pada konferensi pers hari ini, membantah bahwa ia telah mengancam kepala sekolah karena hari itu dia mengaku sedang bekerja. "Saya belum pernah bertemu kepala sekolah atau pergi ke sekolah," katanya, menambahkan bahwa ia bisa membuktikan bahwa dia sedang bekerja.

Sementara, Kepala Polisi Sungai Buloh, Junaidi Bujang, mengimbau agar orang tua tidak perlu cema karena tidak ada laporan ke polisi yang diajukan terhadap salah satu dari mereka.

"Hanya ada sebuah laporan yang dibuat terhadap Kumancan. Kami telah melakukan investigasi dan hasilnya nanti pengadilan yang akan memutuskan," katanya. (*)

Editor: Dodo