Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wali Kota Batam Dituding Lacurkan Jabatan Kadis ke Parpol Pendukung
Oleh : Gokli
Selasa | 27-08-2013 | 18:42 WIB
scaled_image.jpg Honda-Batam
Muhammad Agus Fajri

BATAMTODAY.COM, Batam - Wali Kota Batam Ahmad Dahlan ternyata telah menjaminkan jabatan empat kepala dinas ke salah satu partai politik demi memenangkan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2011 lalu. Pelacuran jabatan ini dituangkan dalam nota kesepakatan antara Ahmad Dahlan yang bertindak sebagai Wali Kota Batam, dengan salah satu partai pemenang pemilu, 23 September 2010.

Dalam nota kesepahaman itu, parpol yang bertindak sebagai pihak kedua dan mengatasnamakan Tim Pilkada DPW Provinsi Kepri, akan mendukung pergerakan Ahmad Dahlan (pihak pertama).

Jika menang, jabatan kepala Dinas Pekerjaan Umum, kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, kepala Dinas Pendidikan, dan kepala Dinas Kesehatan, dijabat oleh personel-personel pihak kedua, atau pejabat-pejabat simpatisan partai politik bersangkutan.

Kontrak politik yang mengorbankan jabatan empat kepala dinas ini, mendapat kritikan pedas dari Gerakan Nasional Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (GN-PK) Kepri karena Ahmad Dahlan telah membawa jabatan wali kota demi kepentingan pribadinya.

Koordinator GN-PK Kepri, Muhammad Agus Fajri, mengatakan, akibat kepentingan pribadi seorang Ahmad Dahlan, jabatan empat kepala dinas dilacurkan ke salah satu partai politik. Pantas saja, katanya, kinerja empat kepala dinas itu tidak profesional.

"Ahmad Dahlan harus memberikan penjelasan kepada masyarakat. Dan, keempat kepala dinas itu juga harus dicopot," kata dia kepada BATAMTODAY.COM, sore tadi.

Ahmad Dahlan, kata Agus, sudah melanggar hukum. Bahkan penempatan kepala dinas itu juga tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal itu semua dilakukan demi kepentingan pribadi yang terindikasi sebagai kolusi dan nepotisme.

"Bagaimana keempat kepala dinas itu berbuat untuk masyarakat demi kemajuan Batam kalau sudah disusupi partai. Wali Kota Batam tetap harus bertanggung jawab," tegas dia. (*)

Editor: Dodo