Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BP Batam Tak Pelit Soal Tanah Kalau untuk Buruh
Oleh : Tunggul Naibaho
Senin | 18-04-2011 | 15:48 WIB
RusunawaBatam.jpg Honda-Batam

Salah satu Rusunawa di Batam. (Foto:Ist).

Batam, batamtoday - Badan Pengusahaan (BP) Batam tidak akan 'pelit' soal tanah kalau itu demi kepentingan buruh, karena buruh adalah salah satu komponen penting dalam dunia industri. BP Batam, pasti mendukung setiap usaha atau kegiatan yang pro investasi.

Demikian disampaikan staf humas BP Batam, Dendi Gustinandar, kepada batamtoday membantah pernyataan Dirut PT Jamsostek (Persero) Hotbonar Sinaga, yang menyatakan kekecewaanya atas sikap BP Batam yang sulit dimintakan lahan buat pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa)di Batam.

Hal itu dikatakan Hotbonar Sinaga pada saat acara pelatakan batu pertama pembangunan Rusnawa di Kawasan Industri Kabil, Jumat 15 April 2011 pekan lalu. Dalam sambutanya Hotbonar menyatakan kekecewaanya atas sulitnya pihak Jamsostek mendapatkan aokasi tanah bagi pembagunan Rusunawa di Batam.

"PT Jamsostek pada tahun 2010 mendapat laba Rp1,5 triliun, dan kita ingin mengembalikannya kepada buruh selaku peserta Jamsostek, dalam bentuk pembangunan Rusunawa, demi kesejahteraan mereka. Di tempat lain tidak ad maslah soal tanah, tetapi di Batam ini sulit sekali," keluhnya di hadapan Walikota Batam Ahmad Dahlan yang meletakan batu pertama pada peresmian Rusunawa di Kabil tersebut.

"Untung pihak pengelola Kawasan Industri Terpadu Kabil (KITK) sudi menyerahkan sebagian lahan tanahnya, sehingga pembangunan Rusnawa ini bisa terjadi," demikian kata Hotbonar ketika itu, sambil menunjuk Ketua Pengelola KITK, Cris Wiluan.

"Tidak betul itu," ujar Dendi staf humas BP Batam itu, membantah pernyataan Dirut PT Jamsostek (Persero) Hotbonar Sinaga.

Buktinya, sampai dengan Februari 2011 ini ada 48 Twins Block Rusunanwa di Batam, yang diantaranya ada yang dikelola PT Jamsostek maupun dikelola Pemda, juga ada yang dikelola BP Batam, tegas Dendi.

"Darimana tanah mereka (membangun Rusnawa, red.) kan dari BP Batam, bagaimana ini kok BP Batam dibilang 'pelit'," ujar Dendi santai.

Mengenai Rusunawa yang dikelola BP Batam sendiri, disebut Dendi ada 19 Twins Block, dan harga sewa pun relatif murah, berkisar antara Rp85.000 hingga Rp115.000 untuk per bulan.

Dendi bahkan mengatakan, plan BP batam ke depan, adalah membangun sebanyak 300 Twins Block, walau dia mengaku belum mengetahui persis kapan target itu akan direalisasi.

"Kita akan bangun 300 Twins Block, soal kapan waktunya, yang pasti bertahap," kata dia.

Dendi menegaskan bahwa BP Batam akan mendukung sepenuhnya usaha dan kegiatan yang pro investasi, hanya semuanya kan perlu dikomunikasikan, tambahnya.

"Kita pasti dukung segala usaha yang pro investasi. Tinggal soal komunikasi saja, dan buruh perlu mendapat perhatian, terutama soal kesejahteraanya, mereka perlu rumah yang sehat dan harganya terjangkau," tandas Dendi.