Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Golkar Sebut Konvesi Capres Demokrat Dijual Ketengan
Oleh : Surya
Kamis | 22-08-2013 | 15:20 WIB
priyo-budi.jpg Honda-Batam

Priyo Budi Santoso

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Partai Golkar menyebut Konvensi penjaringan calon presiden yang digelar Partai Demokrat menjadi turun derajatnya.

Hal ini karena Komite Konvensi mengundang berbagai tokoh yang tidak kaliber, sehingga ibarat seperti dijual ketengan (dijual murah, red).

"Yang saya dengar terakhir tadi pagi, ada 18 nama yang diundang. Sepertinya kok, ditawar-tawarkan kesana-kemari, dijual ketengan. Mestinya Konvensi itu khidmad dan berwibawa, tapi karena dijual ketengan, jadi turun derajatnya," ungkap Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso, di Jakarta, Kamis (22/8).

Oleh karena itu, lanjut Priyo, dirinya mahfum kalau Wakil Ketua Dewan pembina PD Marzuki Alie teriak melihat kerja Komite Konvensi. Rupanya, lanjut dia, Marzuki melihat kerja Komite telah menurunkan derajat pergelaran itu.

"Saya mahfum kalau Pak Marzuki marah. Ya memang seharusnya Konvensi itu jadi ajang yang berwibawa, tapi karena yang diundang orang-orang sepertinya kurang yakin untuk bisa jadi capres, maka Pak Marzuki marah," katanya.

Menurut dia, Konvensi PD akan berwibawa kalau yang diundang semisal tokoh nasional yang memang sudah punya kaliber tinggi, punya pengalaman politik panjang dan sudah menjadi tokoh nasional, seperti Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, Endriartono Sutarto, Irman Gusman.

Priyo tidak menyebut tokoh-tokoh yang tidak level. Tapi, nama yang beredar isunya diundang oleh Komite Konvensi, seperti Jumhur Hidayat, Gubernur Sulawesi Utara Harry Sarundayang, dan lainnya.

Kehilangan
Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menegaskan, Golkar menolak Jusuf Kalla mengikuti konvensi 
penjaringan calon presiden. Golkar akan kehilangan, kalau JK ikut konvensi, kader lainnya meminta agar JK menolak undangan itu.

"Ya, kita tahu, Pak JK itu kader Golkar, namun beliau juga tokoh nasional terkemuka. Jadi, wajar kalau Demokrat mengundangnya untuk ikut konvensi. Yang pasti, kami sangat kehilangan kalau beliau memutuskan ikut konvensi itu," katanya. 

Priyo mengaku sempat membaca berita bahwa JK diundang oleh Komite Konvensi untuk iktu perhelatan konvesi yang diadakan oleh Partai Demokrat.

Menurut dia, Golkar saat ini masih sangat membutuhkan ketokohan JK untuk kepentingan pemenangan partai dalam menghadapi Pemilu Legislatif. Daya tarik JK untuk pemenangan Golkar dalam kampanye Pileg dipastikan masih sangat besar. Oleh karena itu, pihaknya berat hati.
 
"Namun, kalau beliau memutuskan, kami juga tidak bisa menutup keputusan beliau," katanya.

Untuk mengikuti konvensi, memang syaratnya harus melepaskan keanggotaanya di partai asalnya. Dalam hal ini, kalau JK ikut konvensi, berarti harus melepaskan keanggotaannya di Golkar. 

"Saya tidak tahu kalau dikaitkan dengan Pak Endriartono Soetarto ikut keluar dari partai NasDem karena ikut konvensi Partai Demokrat," katanya.  
 
Editor: Surya