Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Periksa Kejiwaan Lina ke RSUD Embung Fatimah
Oleh : Hendra Zaimi
Senin | 19-08-2013 | 12:50 WIB
RSUD-Embung-Fatimah.gif Honda-Batam
RSUD Embung Fatimah Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Tinner Lina Silaban (49), pelaku pembunuhan terhadap anak kandungnya sendiri Demianus Alfaris Meru alias Haris (7), menjalani pemeriksaan kejiwaan (psikologis) di RS Embung Fatimah, Senin (19/8/2013) sekitar pukul 9.00 WIB.

Kapolsek Bengkong, Iptu Hadi Sucipto mengatakan pemeriksaan kejiwaan baru bisa dilaksanakan hari ini karena kemarin dokter di RS Embung Fatimah tidak praktek alias libur.

"Tadi pagi kita bawa pelaku ke RS Embung Fatimah untuk periksa kejiwaan, namun belum tahu pasti hasilnya bisa diketahui," kata Hadi.

Selain itu, lanjut Hadi, nanti sore menurut rencana pihaknya akan mengeluarkan jenazah korban dari RS BP Kawasan untuk diserahkan ke pihak keluarga melaksanakan pemakaman.

"Nanti sore jenazah korban kami keluarkan dari rumah sakit untuk selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga untuk proses pemakaman. Bapak korban siang ini sampai ke Batam dari Natuna," kata Hadi.

Disinggung batamtoday sudah berapa saksi yang diperiksa polisi terkait kasus pembunuhan ini, Hadi menegaskan pihaknya telah memeriksa sebanyak 2 orang saksi, yakni Marsolina dan kakak pelaku Lina.

Diberitakan sebelumnya, kekerasan terhadap anak kembali terdengar di Batam. Demianus Alfaris Meru alias Haris (7), anak kedua dari tiga bersaudara ini, menjadi korban kekejaman yang dilakukan oleh ibunya sendiri, pada Minggu (18/8/2013) subuh tadi.

Pelaku Tinner Lina Silaban (49) yang tak lain dari ibu kandung korban, langsung diamankan oleh pihak kepolisian sektor Bengkong sesaat setelah melakukan pembunuhan di rumah pelaku, di Bengkong Palapa Swadawa,  Blok Z1 no 15 Kec Bengkong.

Adapun penyebab pembunuhan itu terjadi, menurut keterangan Mesolina yang juga menjadi saksi saat kejadian berada di rumah pelaku, bahwa pada Sabtu (17/8/2013) malam, pihak keluarga dari pelaku mengadakan doa bersama untuk mendoakan pelaku yang akhir-akhir ini mengalami stress. Hingga sekitar pukul 02.30. Wib, saksi yang menumpang tidur di rumah pelaku hampir menjadi korban. "Saya dicekiknya, mungkin mau bunuh saya," ujarnya.

Mendapat perlakuan itu, saksi langsung keluar rumah dan berteriak minta tolong ke warga sekitar. Warga kemudian mendatangi rumah pelaku, dan mendapati Haris sudah meninggal.

Namun proses penangkapan pelaku tidak serta merta tanpa perlawanan. Menurut warga lain yang menyaksikan, lima orang laki-laki dibantu dengan polisi kesulitan dalam mengamankan wanita bertubuh tinggi tersebut. "Dia kayak kerasukan gitu pak, karena sewaktu diamankan dia berontak sambil mengatakan 'itu buat tumbal, buat tumbal'," tirunya.

Editor: Dodo