Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

News Corp Akuisisi Hak Digital Liga Inggris di Indonesia
Oleh : Redaksi
Rabu | 14-08-2013 | 14:27 WIB

BATAMTODAY.COM, London - News Corp mengakuisisi hak ekslusif cuplikan pertandingan online  Liga Primer Inggris (EPL) dan sejumlah liga utama Eropa lainnya di tiga pasar penting di Asia. Penggemar sepak bola di Jepang, Vietnam dan Indonesia akan bisa menyaksikan cuplikan pertandingan lewat perangkat mobile serta platform situs yang rencananya diluncurkan dalam waktu dekat, demikian pernyataan News Corp.


Masih belum jelas apakah produk baru tersebut akan mengaplikasikan model berlangganan serupa dengan sistem berbayar yang dilakukan untuk surat kabar perusahaan tersebut di Inggris.

"Popularitas sepak bola Eropa tumbuh secara eksponensial di Asia, khususnya di kalangan generasi muda yang kecintaan mereka terhadap sepak bola didukung oleh pesatnya peningkatan penggunaan smartphone," kata Robert Thomson, CEO News Corp.

Akuisisi hak digital di Asia mencerminkan strategi yang sudah diimplementasikan News Corp di Inggris. Di sana, News Corp memenangkan hak ekslusif untuk penayangan cuplikan semua pertandingan Liga Primer Inggris dan divisi lainnya bagi pelanggan Sun serta Times of London.

Di Asia, News Corp telah mengamankan hak penyiaran melalui internet dan mobile di tiga negara Asia untuk Bundesliga Jerman, Ligue 1 Perancis, Serie A Italia, serta  Piala FA, divisi dua liga Inggris dan Piala Capital One. Tiga negara tersebut juga mendapatkan akses terhadap Liga Brasil dan kompetisi Amerika Serikat Major League Soccer.

"Mengingat globalisasi dan digitalisasi merupakan dua tren terkuat dalam era kita, penyuguhan sepak bola Eropa di Asia secara digital merupakan langkah paling strategis," kata Thomson.

News Corp akan mengantongi hak siar ekslusif cuplikan Liga Inggris untuk mobile dan internet di Jepang, Indonesia serta Vietnam selama tiga tahun, hingga musim 2015-2016. Sedangkan untuk liga lainnya, News Corp memegang hak tersebut selama dua tahun. 

Pernyataan perusahaan pada Selasa tak menyebutkan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hak-hak di Asia tersebut. (*)

sumber: The Wall Street Journal