Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Empat Warga Indonesia Ditangkap Atas 15 Kasus Pembobolan di Malaysia
Oleh : Redaksi
Selasa | 30-07-2013 | 20:48 WIB

KOTA TINGGI, batamtoday - Empat warga negara Indonesia yang menyamar sebagai wisatawan yang sering bolak-balik antara Malaysia dan Batam, ditangkap polisi Malaysia. Keempatnya ditangkap karena diduga terlibat dalam 15 kasus pembobolan sejak awal tahun ini.


Media di Malaysia melaporkan, kelompok yang berusia antara 23 dan 29 tahun ini dibantu oleh seorang pria lokal berusia 21 tahun dibayar atas perannya sebagai sopir kelompok.

Aktivitas mereka tercium ketika mereka ditangkap seusai menyatroni rumah pasangan manula dan cucu mereka di Felda Bukit Besar di Kulaijaya, Senin (29/7/2013) dinihari sekitar pukul 02.30 waktu setempat.

Keempat pelaku masuk ke rumah korban dan mengikatnya sebelum menggeledah tempat dan merampas perhiasan serta satu unit laptop. Namun jeritan salah satu korban menyebabkan para pelaku panik hingga kabur ke perkebunan kelapa sawit di sekitar situ.

Kepala Kepolisian Kota Tinggi, Inspektur Mohd Nor Rasid, mengatakan, dari kantor polisi Bukit Besar  polisi segera menuju ke tempat kejadian perkara dan melihat sebuah mobil.

Polisi menghentikan mobil dan menemukan lima orang di dalamnya, termasuk empat orang Indonesia yang memiliki dokumen perjalanan yang sah. Pada pemeriksaan lebih lanjut, polisi menemukan pemotong baut, satu unit laptop, tiga uit handphone, dan sejumlah perhiasan.

"Para tersangka ditangkap dan saat diperiksa membuktikan bahwa mereka terlibat dalam lima kasus pencurian di Kota Tinggi, sembilan kasus di Pontian dan satu di Pahang," kata Mohd Nor sebagaimana dilansir New Straits Times, Selasa (30/7/2013).

Paspor yang digunakan oleh kelompok menunjukkan bahwa mereka telah melakukan perjalanan antara Malaysia dan Batam sejak awal tahun ini. Sementara, seorang penduduk lokal dipaksa oleh keempat pelaku untuk membantu melakukan pencurian.

"Dia menggunakan mobil adiknya untuk membantu para tersangka," katanya. (*)

Editor: Dodo