Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mantap Jadi Capres, Djoko Santoso Minta Restu Panglima TNI
Oleh : Surya
Senin | 29-07-2013 | 15:45 WIB
Djoko_Santoso.jpg Honda-Batam

Djoko Santoso

JAKARTA, batamtoday - Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso bertemu dengan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono. Djoko menyampaikan keinginannya untuk maju sebagai kandidat calon presiden (capres).


"Pertemuan di Cilangkap itu saya lakukan beberapa waktu yang lalu," kata Djoko di Jakarta,   Senin (29/7/2013).

Alasan ia bertemu Panglima TNI agar keinginan untuk maju di Pemilihan Presiden 2014 diketahui secara resmi. Mantan Panglima TNI itu (2007-2010) berjanji tidak memakai atribut TNI.

"Saya sampaikan kepada Panglima TNI bahwa saya maju nyapres sebagai warga negara sipil dan tak membawa-bawa atribut TNI, apalagi menyertakan anggota-anggota TNI," kata Djoko Santoso.

Djoko yang menjabat Panglima TNI pada 2007-2010 itu mengatakan dia merasa perlu bersilaturahmi dengan pimpinan tertinggi TNI itu agar niatnya untuk 'nyapres' diketahui secara resmi.

Tim suksesnya telah dibentuk yang terdiri dari orang-orang sipil. TNI harus netral TNI. "Waktu masih aktif di TNI, saya kawal betul posisi TNI yang demikian saat Pemilu 2004 dan 2009," kata Djoko.

Ditanya mengenai adanya beberapa jenderal purnawirawan dalam tim pelobi politiknya  seperti yakni Mayjen TNI (Purn) Kurdi Mustofa dan Mayjen TNI (Purn) Prijanto, Djoko mengatakan mereka sekarang ini juga adalah warga negara sipil, karena sudah bukan lagi anggota aktif TNI.

Djoko Santoso lahir di Solo, Jawa Tengah, 8 September 1952. Dia adalah Panglima Tentara Nasional Indonesia sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010. Sebelumnya Djoko menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat dari 18 Februari 2005.

Karier Djoko di militer dimulai dengan menjabat Danton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang. Pangkat Perwira Tinggi memulai karier dengan menjabat Waassospol Kaster TNI (1998), Kasdam IV/Diponegoro (2000), Pangdivif 2 Kostrad (2001).

Nama Djoko Santoso mulai berkibar setelah menjabat Panglima Kodam (Pangdam) XVI/Pattimura & Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku, diteruskan dengan jabatan berikutnya sebagai Pangdam Jaya Maret 2003 Oktober 2003.

Setelah itu karier seorang Djoko Santoso terus melejit hingga menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AD (WAKASAD) tahun 2003, Kepala Staf TNI-AD (KASAD) pada tahun 2005, dan akhirnya Panglima TNI pada tahun 2007-2010.

Editor : Surya