Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lemah di Asia, Laba General Motors Melorot
Oleh : Redaksi
Sabtu | 27-07-2013 | 17:38 WIB
General-Motors-010.jpg Honda-Batam
(Foto: guardian.co.uk)

DETROIT, batamtoday - General Motors (GM), produsen mobil terbesar di Amerika, mengatakan pada Kamis bahwa laba bersih perusahaan turun 19 persen pada kuartal kedua. Hal itu diakibatkan laba kotor di Asia anjlok.


GM hanya mengantongi laba kotor US $1,2 miliar pada kuartal tersebut, turun dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar US $1,49 miliar, meskipun kerugian terbesarnya berada di Eropa, di mana kondisi ekonomi yang lemah telah mendorong penjualan mobil baru ke tingkat terendah sejak 1990.

Kendati demikian, GM mengatakan bahwa pendapatan global naik 4 persen menjadi US $39,1 miliar. Penjualan di seluruh dunia, termasuk usaha patungan, meningkat 4 persen menjadi 2,49 juta kendaraan.

Jika bisnis GM di Amerika Utara membaik, namun operasional perusahaan di luar negeri terus-menerus dirundung masalah. Eropa sebagai tempat masalah terbesar, namun hasil lebih lemah di Asia dan Amerika Selatan yang memaksa GM kerap melakukan pembenahan.

Namun, Kepala Eksekutif GM, Daniel F Akerson, mengatakan, GM terus membangun kembali operasinya sejak kebangkrutan dan bailout pemerintah pada 2009. "GM adalah perusahaan yang terbukti lebih kuat dari itu bahkan setahun yang lalu," kata Mr Akerson dalam panggilan konferensi dengan para analis.

Sebagian besar analis mengatakan, GM mengalahkan ekspektasi pada kuartal tersebut, tetapi belum mencapai kinerja yang konsisten di seluruh dunia.

"Hasil global yang dicampur," kata Matt Stover, analis Guggenheim Securities, dalam sebuah catatan penelitian, dikutip dari New York Times. "(Keuangan) Eropa, Amerika Utara dan Keuangan GM mencatat hasil yang lebih baik dari perkiraan, sementara operasi internasional lebih rendah."

Di Amerika Utara, GM diuntungkan oleh produk-produk baru, khususnya pickup. Bahkan permintaan konsumen terus meningkat, hingga GM mengklaim telah mengantongi pendapatan kotor sampai US $1,970 miliar di wilayah tersebut pada kuartal ini, untung 4 persen dari $1,89 miliar pada tahun lalu.

Sementara GM merugi US $110 juta di Eropa, masih mendingan dibanding kerugian pada tahun lalu sebesar US $394 juta. 

Genjot Penjualan di Eropa

Akerson mengatakan, ada kemajuan lagi yang akan datang di Eropa, di mana GM dengan merek Opel akan berjuang, setelah kehilangan uang selama lebih dari satu dekade. Tim GM di Eropa dirombak melalui perekrutan baru, dan gencar mempromosikan produk barunya di sana.

Sayangnya, kejutan justru datang dari Asia di mana kinerja GM di sana melorot. GM mengatakan, perusahaan memperoleh laba sebelum pajak sebesar US $228 juta, menurun 63 persen dari US $627 juta pada tahun lalu.

Sementara GM terus tumbuh di Cina, menghadapi persaingan yang meningkat dan tekanan harga dari pesaing Jepang di pasar Asia lainnya serta Australia. Melalui promo besar-besaran ke belahan dunia pada Chevrolet dan Cadillac, dua merek GM paling terkenal, penjualan GM meningkat kecuali Eropa yang turun sekitar 7 persen pada kuartal ini.

Pangsa pasar global tergelincir menjadi 11,5 persen, dibandingkan dengan 11,6 persen pada kuartal kedua 2012. Saham perusahaan dari pasar Amerika Utara turun menjadi 17,3 persen dari 17,4 persen tahun lalu, dan saham di Eropa turun menjadi 8,5 persen dari 8,8 persen. (*)

Editor: Dodo