Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diburu Selama Enam Hari

Joni, Pembunuh Berdarah Dingin Itu Akhirnya Ditangkap
Oleh : Andri/TN
Selasa | 12-04-2011 | 23:26 WIB
Joni.JPG Honda-Batam

Joni, Pelaku pembunuhan terhadap Elin. (foto:andri)

Batam, batamtoday - Joni (30), pelaku pembunuhan karyawan Angel Massage, Elin (26), akhirnya berhasil ditangkap petugas Reserse Polsekta Lubuk Baja. Tersangka dibekuk di kawasan hutan belakang perumahan Botania Garden, Batam Kota, sekitar pukul 19.00 WIB pada Selasa 12 April 2011.

Joni ditangkap dalam keadaan lemas setelah selama 6 hari diburu petugas, dan pasrah tanpa melakukan perlawanan ketika ditangkap petugas.

Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Boy Herlambang, mengatakan pihaknya menangkap Joni pada pukul 19.00 WIB. Namun pengintaian telah dilakukan sejak pukul 16.00 WIB. Saat ditangkap, petugas juga mengamankan sebilah belati dari tangan Joni yang digunakan untuk membunuh korban Elin, sebagai barang bukti.

Herlambang mengakui peran masyarakat sangat penting dalam proses penangkapan pembunuh darah dingin ini, karena masyarakat selalu memasok informasi kepada polisi tentang keberadaan pelaku, sejak foto pelaku disebar kepada masyarakat.

"Kami betul-betul fokus terhadap kasus ini, karena pelaku seorang pembunuh berdarah dingin, dan peran masyarakat sangat membantu kerja polisi," tegas Boy saat ditanyai wartawan di kantornya, Selasa 12 April 2011 malam.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemijat cantik Elin (26) tewas di tempat setelah ditikam Joni sebanyak 19 tusukan secara dingin dan tanpa perasaan dengan menggunakan sebilah belati. Bahkan tidak hanya sampai disitu, Joni juga kemudian membenturkan kepala korban ke aspal jalan, tepat di depan show room mobil New Star di Kompleks Nagoya Parade, Batam, Rabu 6 April 2011 sekitar pukul 22.45 WIB pekan lalu.

Setelah mengetahui Elin tewas, pelaku begitu saja meninggalkan korban dengan kondisi mengenaskan. Sementara darah Elin mengalir di jalan, hangat!

Pembunuhan sadis tersebut sontak membuat warga Batam terhenyak. Apalagi diketahui, pelaku Joni adalah suami dari korban. Elin, sang istri diketahui bekerja dan berprofesi sebagai pemijat di Batam, terakhir bekerja di Angel maasage, sedangkan sebelumnya bekerja di Princess Message.

Pembunuh berdarah dingin Joni, saat tiba di Polsek Lubuk Baja, nampak tertunduk lesu, dan tidak menjawab pertanyaan wartawan. Hanya saja ketika salah seorang wartawan memberikan dia sebatang rokok, mulailah Joni mau sedikit membuka suara.

Kepada wartawan Joni mengatakan, dia sering tersinggung oleh perlakuan orangtua korban maupun sikap korban sendiri yang sering merendahkan pelaku, terutama terkait soal ekonomi. Maklum Joni adalah seorang pengangguran.

Melihat sikap mertuanya, dan hubungan yang semakin tidak harmonis, maka Joni tiba-tiba saja mengajak Elin istrinya untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Dan  pengakuan Joni, istrinya ketika itu mengiyakan ajakan pelaku.

"Tetapi malam itu, waktu dia saya jemput dari tempat kerjanya, dia menolak untuk bunuh diri bersama, makanya dia saya bunuh," ujar Joni dingin. Namun ketika ditanya, selama 6 hari ini menjadi buronan, mengapa dirinya tidak bunuh diri menyusul korban, Joni diam seribu bahasa.

Anak kedua dari empat bersaudara ini mengatakan, selama membina hubungan rumahtangga dengan Elin, dia kerap tersinggung. bahkan korban sendiri kerap melecehkanya.

"Dia kerap pulang kerja membawa kondom di tasnya, suami mana yang tidak tersinggung dan merasa cemburu," katanya kepada wartawan dengan nada bertanya.

Ketika ditanya wartawan mengapa dia membiarkan istrinya bekerja  di panti pijat yang tentu banyak bergaul dengan lelaki lain, Joni mengaku, dia sudah melarang, namun korban tetap ngotot bekerja, apalagi dirinya tetap dalam keadaan mengangur.

"Saya sudah larang, tetapi bagaimana lagi, saya kan menganggur," kata dia merasa tidak berdosa.