Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jumlah Titik Api Kembali Meningkat di Sumatera
Oleh : Redaksi
Minggu | 21-07-2013 | 21:42 WIB

MALAKA, batamtoday - Sejumlah titik panas (hotspot) kembali terdeteksi di kawasan di Riau, Indonesia. Badan Lingkungan Nasional Singapura (National Environment Agency/NEA) malah mencatat peningkatan titik panas yang tajam dalam dua hari terakhir.


Sementara dari Malaysia dilaporkan, indeks pencemaran udara (air pollution index/API) di Bukti Rambai, dekat Malaka, tercatat sebesar 105 pada Minggu (21/7/2013) siang - yang menujukkan indeks yang tak sehat. 

Padahal, menurut laman Kementerian Lingkungan Hidup Malaysia yang dikutip Bernama, pembacaan API pada Minggu pagi pukul 08.00 waktu setempat sebesar 102, naik menjadi 103 (pukul 10.00) dan 105 (pukul 11.00).

Sedangakan pembacaan API moderat di kota Malaka tercatat 77 (pukul 08.00), 78 (09.00), 79 (10.00), 79 (11.00) dan 80 pada pukul 12 siang.

Angka API yang dianggap berkisar 0 hingga 50, 51-100 (moderat), 101-200 (tidak sehat), 201-300 (sangat tidak sehat), dan di atas 300 berbahaya.

Jumlah titik panas di Sumatera telah melonjak tajam dari nol sampai 159 hanya dalam waktu empat hari, menyebabkan kabut yang menyeberang ke Semenanjung Malaysia. Setelah berminggu-minggu langit cerah, kualitas udara di Bukit Rambai, Malaka, tercatat kembali tidak sehat. Warga dan wisatawan mulai mengenakan masker di wajah mereka.

Di Singapura, Badan Lingkungan Nasional (NEA) mengatakan Singapura mungkin mengalami kondisi berkabut dalam beberapa hari mendatang. Selama dua hari ke depan, kondisi cuaca kering diperkirakan akan bertahan di sebagian besar Sumatera.

"Harus ada perubahan dalam arah angin dari barat, Singapura mungkin mengalami kondisi berkabut," kata lembaga itu.

The NEA akan memberikan sinyal wasapada kepada publik jika peristiwa ini berkelanjutan. Dikatakan jumlah titik panas di Sumatera dilacak oleh NOAA 18 satelit telah naik tajam dalam dua hari terakhir mencapai 159 pada hari Sabtu.

Dari hotspot tersebut, 63 terdeteksi di provinsi Riau di Sumatera bagian tengah, yang berjarak sekitar 280 km dari Singapura. Beberapa asap lokal diamati berasal dari hotspot.

 "Titik panas lainnya di pulau terutama lebih jauh ke utara, di Aceh dan Sumatera Utara. Seperti angin saat ini dari tenggara atau selatan, kabut asap tidak ditiup menuju Singapura saat ini," kata NEA. (*)

Editor: Dodo