Peredaran Sabu di Majene Makin Menggila

Polewali Mandar, batamtoday - Firman (17) dan Sofyan (17) pagi-pagi pamit kepada orangtuanya ingin berangkat ke sekolah, namun nyatanya kedua pelajar SMA ternama di Majene, Sulawesi Barat ini berbelok arah dan pesta sabu.

Keduanya ditangkap aparat kepolisian unit narkotika Polres Majene saat berpesta sabu bersama seorang warga setempat, tidak jauh dari Kantor BPD Majene di Desa Tallammbalao, Kecamatan Tammero'do Sendana.

Hari masih pagi, petugas mendapat informasi, bahwa ada pesta sabu dilakukan pelara SMA di dekat gedung BPD Majene, dan segera petugas meluncur ke lokasi dan betul saja menemukan Firman dan Sofyan, juga seorang warga setempat bernama Basir (23) sedang asik menghisap sabu.

Petugas menyita sejumlah barang bukti berupa sisa paket sabu seberat 3 gram, alat hisap (bong), dan sejumlah plastik pembungkus sabu. Para tersangka pun digelandang ke Mapolres Majene untuk pengembangan kasus ini lebih lanjut, terutama tentang asal-usul barang haram tersebut.

Kaurbin Narkotika Polres Majene, Ipda Muhammad Nur Parape menyebutkan ketiga tersangka ditangkap menyusul laporan warga yang resah.

"Kita menemukan sisa paket sabu yang telah dikonsumsi bersama, untuk membuktikan kita tes urine dulu," jelas Muhammad Nur seperti dikutip Kompas.

Ketiga tersangka kini mendekam di sel tahanan Mapolres Majene untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Mereka dijerat Pasal 112 sub 114 ayat 1 Undang-undang Nomor 35 Tahun 1999 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Menurut warga Majene, belakangan ini peredaran obat terlarang jenis sabu di Majene mulai menggila dan sangat meresahkan warga. Para pengedar tidak saja menyasar para pelajar, tetapi para oknum polisi dan pejabat pun terjerat dan menjadi korban mereka.

Sebelumnya, dua oknum petugas kepolisian di jajaran resor Polres Majene ditangkap petugas karena kedapatan pesta sabu di rumah warga.