Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Selundupkan 10 Ribu Ekstasi, BC Batam Tangkap Bandar Narkoba Malaysia
Oleh : Gokli
Senin | 01-07-2013 | 22:22 WIB
bandar ekstasi malaysia.jpeg Honda-Batam
Ng Chan Kiong, penyelundup 10 ribu ekstasi dari Malaysia yang dibekuk di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre.

BATAM, batamtoday - Aksi penyelundupan narkoba kembali terjadi di Batam, kali ini petugas Bea dan Cukai (BC) berhasil membekuk Ng Chan Kiong (28), bandar narkoba asal Malaysia di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Senin (1/7/2013) sekitar pukul 12.00 WIB dan mengamankan barang bukti 10 ribu butir ekstasi.

Ng Chan Kiong dibekuk petugas sesaat setelah turun dari kapal ferry MV Indomas 3 yang baru tiba dari Stulang Laut, Johor Bahru, Malaysia. Penangkapan ini berawal dari kecurigaan petugas terhadap pelaku yang melewati pemeriksaan di pintu kedatangan, saat diperiksa koper bawaannya melalui mesin pemindai akhirnya ditemukan barang haram yang diduga ekstasi.

Ribuan butir ekstasi asal Malaysia yang terdiri dari tiga warna, antara lain, hijau muda, kuning dan pink yang dibungkus dalam beberapa plastik bening dikemas dalam kotak makanan dan kemudian diselipkan diantara tumpukan pakaian untuk mengelabui petugas.

Setelah diamankan petugas, pelaku masih dihubungi pelaku lainnya yang diduga memesan barang haram tersebut. Kini pemesan ribuan ektasi masih diburu petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri dan pelaku dibawa petugas ke Kantor BC di Batuampar.

Kabid Penindakan dan Penyidikan (P2) Kantor Pelayanan Umum Bea dan Cukai Tipe B Batam, Kunto Prasti membenarkan penangkapan tersebut dan kini pihaknya telah berkoordinasi dengan BNNP Kepri untuk pengembangan.

"Pelaku beserta barang buktinya telah kita serahkan ke BNNP Kepri," kata Kunto.

Guna penyelidikan, petugas BNNP Kepri langsung menjemput pelaku beserta barang buktiya di kantor BC Batam. Namun hingga berita ini diunggah pihak BNNP Kepri masih enggan memberikan keterangan terkait penangkapan ribuan barang haram tersebut dengan alasan penyelidikan.

"Masih kita kembangkan, pelaku lainnya masih menghubungi pelaku sampai saat ini," kata salah seorang  petugas yang enggan namanya disebutkan.

Editor: Dodo