Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Masjid Jamiatul Aula

Polres Bintan Periksa Sejumlah Saksi, Pelapor dapat Intervensi
Oleh : Arjo
Sabtu | 29-06-2013 | 15:17 WIB
Kasatreskrim-Polres-Bintan-AKP-Reonald-Simanjuntak.jpg Honda-Batam
AKP Reonald T Simanjuntak, Kasat Reskrim Polres Bintan.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Kasus dugaan korupsi anggaran hibah dari APBD Bintan, untuk pembangunan Masjid Jamiatul Aula di Desa Sebong Lagoi, Kecamatan Telusebong, Bintan terus dilakukan pendalaman oleh pihak penyidik Satreskrim Polres Bintan. Sedikitnya sudah 8 orang, baik dari pemerintahan dan yayasan selaku pengelola anggaran sudah diperiksa.

AKP Reonald T Simanjuntak, Kasat Reskrim Polres Bintan kepada batamtoday, Sabtu (29/6/2013) mengatakan sejak dilaporkan oleh panitia pembangunan masjid ke Polres Bintan terkait adanya penyimpangan anggaran pembangunan  rumah ibadah tersebut, polisi langsung melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi.

"Sedikitnya sudah delapan ornag yang kita ambil keterangannya sebagai saksi, baik unsur pemerintah dan juga pihak lain yang terkait dengan pengunaan anggaran tersebut," kata Reonald.

Naun saat ditanya siapa saja yang sudah diperiksa secara detail, Reonald masih enggan untuk membeberkannya.

Menyikapi adanya intervensi dari pihak lain terhadap pelapor, terkait laporan yang dibuat oleh panitia pembangunan masjid kepada polisi, Reonald menegaskan penyelidikan kasus akan terus berlanjut.

"Kalau memang pelapor merasa terganggu atau merasa diintervensi, silahkan laporkan saja ke polisi," tegasnya.

Mulyadi, salah seorang pelapor membenarkan kalau ada pihak-pihak tertentu yang sudah mendatangi dirinya dan meminta agar laporan polisi dicabut. Bahkan sebelumnya, hal tersebut sempat langsung disampaikan secara langsung oleh Bupati Bintan.

"Tidak hanya Bupati yang meminta agar laporan polisi dicabut, ada juga pihak lain yang mendatangi langsung dan menyampikan permintaan yang sama," ungkapnya.

Pihak-pihak yang mengintervensi mengancam apabila laporan tidak dicabut, maka anggaran untuk pembangunan lanjutan masjid tidak akan dikucurkan dari APBD Bintan. 

"Kita merasa ada upaya intervensi, agar kasus dugaan korupsi tidak muncul ke permukaan. Semoga polisi terus mengusut hingga tuntas masalah ini," harapnya.

Editor: Dodo