Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pejabat Eksekutif dan Legislatif Bintan Minta Laporan Dugaan Korupsi Pembangunan Masjid Dicabut
Oleh : Arjo
Jum'at | 21-06-2013 | 18:22 WIB
masjid-jamiatul-aula.jpg Honda-Batam
Masjid Jamiatul Aula yang dana pembangunannya diduga dikorupsi.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Kasus pembangunan Masjid Jamiatul Aula dan dugaan adanya penyimpangan yang dilaporkan oleh panitia pembangunan masjid, ternyata tidak hanya membuat resah pengurus Yayasan Al Anshar di Desa Sebonglagoi, Kecamatan Teluksebong, Bintan, selaku pengelola dana hibah dari APBD Bintan.

"Sejak kita laporkan kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan anggaran pembangunan masjid, kita sudah didatangi oleh pejabat, baik dari legislatif atau eksekutif dan meminta kami menarik laporannya," ungkap Liwa Ilham, salah seorang warga yang ikut melaporkan kasus tersebut, kepada batamtoday di Tanjunguban, Jumat (21/6/2013).

Dia menilai kedatangan sejumlah pejabat dari lingkungan Pemkab Bintan dan DPRD Bintan, yang meminta pelapor untuk menarik laporan adalah sebuah upaya agar kasus yang dilaporkan warga tidak naik ke permukaan.

"Mungkin kalau tidak ditarik, kasus ini akan berdampak buruk terhadap sejumlah pejabat. Makanya mereka repot dan ikut turun menemui pelapor," katanya.

Terkuaknya dugaan penyelewengan dana pembangunan masjid Jamiatul Aula, setelah panitia pembangunan masjid terhutang ke salah satu toko bangunan di Tanjunguban.

Dan setelah panitia pembangunan meminta anggaran kepada yayasan untuk membayar hutang, ternyata pihak yayasan mengatakan bahwa anggaan sudah tidak ada lagi. Smentara hitungan dari panitia, anggaran masih ada, sehingga terjadilah curiga mencurigai dan bermuara pada penegak hukum.

AKP Reonald T Simanjuntak, Kasat Reskrim Polres Bintan, kepada batamtoday menyebutkan, sejak dilaporkannya kasus dugaan penyelewengan dana pembangunan masjid Jamiatul Aula, pihaknya sudah memanggil dan meminta keterangan pengurus yayasan dan pejabat yang ada di lingkungan DPRD dan Pemkab Bintan.

"Penyidik sudah memanggil dan meminta keterangan sejumlah pejabat," ujar Reonald.

Namun, soal hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan pihaknya terkait dugaan adanya aroma korupsi dana pembangunan masjid, Reonald masih enggan membeberkan.

"Jangan terburu-buru, yang jelas kasus yang dilaporkan oleh masyarakat akan tetap kita tindaklanjuti," tegasnya.

Editor: Dodo