JAKARTA, batamtoday -Jaksa Agung Basrief Arief meminta masyarakat melaporkan para jaksa-jaksa nakal di daerah kepada Kejaksaan Agung. Sebab, prilaku jaksa tersebut telah merusak nama baik Korps Adyaksa sehingga harus diberantas.

Hal itu disampaikan Basrief Arief menanggapi pertanyaan para Anggota Komisi III DPR saat Rapat Kerja antara Komisi Hukum DPR dengan Jaksa Agung di Jakarta, Rabu (19/6/2013).

"Kasih ke kita data-data jaksa nakal yang kerap menjadikan kasus yang ditanganinya sebagai ATM-nya, termasuk melalui SP3," kata Jaksa Agung.

Basrief mengakui masih ditemukan banyak jaksa-jaksa nakal di daerah. Namun, tindakan yang dilakukan terhadap jaksa nakal itu yang dilakukan pihaknya, sudah tegas.

"Contohnya kita telah menangkap dua jaksa nakal di Citos, Cilandak, Jakarta beberapa waktu. Jadi tindakan tegas sudah kita lakukan, nanti kalau ada lagi akan diperiksa Jam Was. Dan jaksa yang bersangkutan akan dikenai pidana," katanya.

Anggota Komisi III DPR Ahmad Yani dari PPP mengatakan, Komisi III masih banyak mendapat laporan dari masyarakat mengenai para jaksa nakal. Modusnya, para jaksa nakal itu menawarkan kepada masyarakat yang tersangkut hukum agar kasusnya dihentikan (SP3), tetapi dengan imbalan tertentu.

"Makanya banyak SP3 kasus korupsi di daerah, ini suatu kemunduran. Ujung-ujungnya dijadikan ATM oleh para jaksa nakal, kalau tak mau setor kasusnya dilanjutkan. Ada apa ini?" kata Yani.

Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Azis Syamsudin dari Partai Golkar mengatakan, Komisi III DPR akan menyerahkan data pengaduan kasus pidana korupsi dari berbagai korupsi terjadi di wilayah kerja kejaksaan tinggi dan kejaksaan negeri seluruh Indonesia.

Kemudian Anggota Komisi III DPR dari Partai Hanura Syarifuddin Suding ditunjuk untuk menyerahkan secara langsung kepada Jaksa Agung Basrief Arief.

"Kita minta Jaksa Agung menindaklanjuti pengaduan masyarakat, terutama kasus korupsi yang masuk melalui Komisi III DPR," kata Azis Syamsudin.

Editor: Surya