Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kekurangan Doktor, Indonesia Lamban Bersaing dengan Negara Lain
Oleh : Gokli
Sabtu | 15-06-2013 | 17:10 WIB

BATAM, batamtoday - Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan mengatakan, Indonesia kekurangan orang-orang yang memiliki ilmu sesuai bidangnya, sehingga lamban dalam bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Padahal ilmu pengetahuan melalui pendidikan itu sangat penting untuk kesejahteraan.

Sebab dengan memiliki ilmu pengetahuan, maka ketergantungan terhadap barang-barang impor bisa dikurangi." Bila perlu tidak impor sama sekali," kata Gita Wirjawan saat membuka Rapat Pimpinan Barisan Indonesia (Barindo) se-Sumatera dan Kalimantan Barat. di Hotel Goodway, Sabtu (15/6/2013).

Generasi muda Indonesia diharapkan bisa keluar dari ketergantungan, seperti impor bawang merah, daging, dan lain-lain. Untuk perangkat komunikasi seperti telepon seluler, orang Indonesia sudah mampu membuatnya, sayangnya belum maksimal sehingga ponsel masih harus diimpor.

Gita menguraikan, dari segi pendidikan saja, Indonesia hanya memiliki 25 ribu orang mengambil gelar S3, sementara mahasiswa dari Jepang sebanyak 800 ribu orang, dari India 600 ribu orang.

"Total yang bergelar doktor di Indonesia hanya 25 ribu orang. Maka sangat perlu peningkatan pendidikan," lanjut Gita.

Ditanya soal kesiapan dicalonkan presiden dalam konvensi, Gita menjawab " Saya siap,".

Gita mengungkapkan, untuk mencapai yang lebih baik ke depan, maka diperlukan kebersamaan, dan perlunya tidak salah menentukan kendaraan (negara) kelak.

Dia menjelakan pula , bahwa 20 tahun ke depan, maka uang yang bakal dibelanjakan rakyat Indonesia senilai 300.000 triliun. Artinya uang senilai itu dimanfaatkan oleh orang Indonesia sendiri, jangan diambil orang lain. Sebab jumlah penduduk Indonesia sebanyak 250 juta memungkinkan peluang pasar di dalam negeri terbuka.

Editor: Dodo