Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Remaja yang Suka Musik Lebih Mudah Depresi dari yang Suka Buku
Oleh : Tunggul Naibaho/GSBS
Kamis | 07-04-2011 | 09:56 WIB

Batam, batamtoday - Siapa menyangka, ternyata rang muda yang lebih banyak menghabiskan waktunya mendengarkan musik cenderung jauh lebih mudah mengalamidepresi, dibandingkan dengan mereka yang lebih banyak membaca buku. Masak, iya, sih?

Meski kelihatanya, membaca buku membuat seseorang berpikir lebih banyak dibanding kegiatan mendengarkan musik, yang kelihatanya santai habis, namun demikian hasil penelitian menunjukan hal yang berbeda.

Hubungan antara kesehatan emosional ini diungkap melalui penelitian yang dilakukan University of Pittsburgh School of Medicine yang diterbitkan di jurnal Archives of Pediatric and Adolescent Medicine edisi April.

Dalam penelitian tersebut, masih belum jelas apakah remaja yang mengalami depresi mulai mendengarkan lebih banyak musik untuk pelarian, atau sebaliknya musik itu yang membuat mereka lebih depresi, atau malah mungkin dua hal ini terjadi bersamaan.

Selain itu, dengan diketahuinya hubungan antara buku dengan tingkat depresi yang jauh lebih rendah, peneliti menekankan kembali nilai positif membaca buku. Dimana saat ini, kebiasaan membaca buku semakin menurun dibandingkan dengan penggunaan media lain.

Memang, dengan membaca, seseorang hampir pasti mendapatkan sesuatu pengetahuan, sebuah dunia, bahkan sebuah pencerahan.

Tetapi dengan mendengarkan musik, jika situasi mental seseorang belum kuat, seorang anak muda dapat terlarut ke dalam situasi syair dan melodis yang dihadirkan sebuah karya musik. Apalagi jika situasi itu sesuai dengan pengalaman batin seorang anak muda, yaa, bisa saja menjadi depresi.