Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Ekstasi dalam Kompresor

Pemilik Rumah Mewah di Cengkareng Masuk DPO Polda Kepri
Oleh : Ali
Rabu | 12-06-2013 | 14:38 WIB
akbp-agus-rahmat.gif Honda-Batam
Direktur Narkoba Polda Kepri Kombes Pol. Agus Rohmat.

BATAM, batamtoday - Polda Kepri memasukkan nama Datuk, pemilik rumah mewah yang berada di kawasan perumahan Daan Mogot, Jakarta dalam Daftar Pencarian Polisi (DPO), pada saat tiga tersangka sindikat narkotika internasional berkewarganegaraan asing tersebut ditangkap.

"Sosok orang yang dipanggil Datuk kita duga warga Malaysia. Karena gelar ini hanya diberikan kepada orang yang bergelar bangsawan di Malaysia," ujar Direktur Narkoba Polda Kepri Kombes Pol. Agus Rohmat, Rabu (12/6/2014).

Selain pemilik rumah mewah yang berada di kawasan komplek Daan Mogot, Jakarta, bergelar Datok, Polda Kepri juga mencantumkan dua nama sebagai DPO. Diantaranya Siong warga Singapura yang berdomisili di Malaysia dan Ali, warga Indonesia.

"Ong kita duga sebagai pemasok ekstasi sekaligus pemilik pabrik narkotika di Malaysia. Sedangkan Ali merupakan jaringan narkotika internasional, yang memetakan rute pengiriman dari Malaysia ke beberapa wilayah di Indonesia. Seperti rute kontrol pengiriman yang kita lakukan untuk mengungkap jaringan nerkotika ini," terangnya.

Untuk dua  warga Malaysia yang masuk dalam target Direktorat Narkoba Polda Kepri, Agus mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia bagian Jenayah untuk bersama mengungkap sindikat ini.

Ketiga sindikat narkotika internacional yang berhasil diamankan di rumah mewah milik Datok, diantaranya Azmee bin Johari dan Muhammad Sollehudin bin Anwar, warga negara Malaysia serta pemilik ratusan ribu ekstasi Ong Beng Song alias Edy.

Pada saat penggerebekan, lanjut Agus  Brigjen Pol. Yotje Mende (mantan Kapolda Kepri) ikut serta memimpin penggerebekan.

Kepada wartawan, Selasa (11/6/2013) Yotje mengatakan, pengungkapan jaringan narkotika ini diakui Mabes Polri merupakan pengungkapan pengungkapan kontrol pengiriman yang paling sempurna di seluruh Polda.

Hal ini, lanjut Yotje usai memimpin sertijab Wakapolda Kepri dan sejumlah Pejabat Utama Polda Kepri, bahwa keberhasilan pengungkapan tersebut tidak lepas dari peran serta masyarakat Batam.

"Proses penggerebekan saya ikut menangkap pada saat itu di Jakarta. Masyarakat Kepri adalah masyarakat yang paling bagus karena ikutserta mendukung dan mengerti tugas Polri," terangnya.

Editor: Dodo