Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Asma Tak akan Jadi Akut Jika Pasien Batasi Lemak dan Perbanyak Serat
Oleh : Dodo
Selasa | 11-06-2013 | 13:17 WIB
asthma101.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAM - Agar tak mudah kambuh, setiap pasien asma disarankan untuk mengetahui pemicu asmanya sekaligus mengatur pola makannya. Menurut sebuah studi baru, pasien asma sebaiknya memiliki pola makan yang rendah lemak namun tinggi serat.

Dalam studi ini, peneliti mengamati 137 pasien asma dan 65 orang yang sehat dan tidak mengidap asma. Setiap partisipan pun diminta menyelesaikan sejumlah kuesioner tentang pola makan mereka. Peneliti juga melakukan tes darah, termasuk tes untuk mencari penanda peradangan yang ada pada partisipan.

Dari situ ditemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi lebih banyak lemak (sebanyak lima gram lebih dalam sehari) mengalami peningkatan peradangan saluran pernafasan, yang kerap kali dikaitkan dengan gejala asma.

"Lemak itu dianggap penting bagi pasien asma karena sifatnya yang pro-peradangan dan dapat mengurangi respons bronchodilator (inhaler penyelamat)," kata Bronwyn Berthon dari University of Newcastle, Australia seperti dilansir LiveScience, Selasa (11/6/2013).

Tapi di sisi lain, asupan serat yang lebih rendah juga tampaknya bermanfaat bagi pasien asma. Dalam studi ini, setiap partisipan diminta mengurangi asupan seratnya minimal lima gram perhari. "Pasalnya asupan serat yang lebih rendah berkaitan dengan buruknya fungsi paru-paru dan peningkatan peradangan saluran pernapasan pada pasien asma," tambahnya.

Peneliti juga memperlihatkan bahwa setiap peningkatan konsumsi lemak sebanyak 10 gram setiap harinya, maka peluang partisipan untuk menderita asma parah juga meningkat hingga 48 persen, bahkan setelah partisipan mempertimbangkan jumlah kalori yang dikonsumsi partisipan.

Hanya saja Berthon memperingatkan jika kaitan antara pola makan dengan asma dalam studi ini tidaklah bersifat sebab-akibat, tapi hanyalah hubungan kausal saja. Peneliti pun mengaku alasan di balik kaitan antara pola makan dengan asma ini tidaklah jelas. Untuk itu Berthon mengaku ingin menggali lebih dalam tentang kaitan hal ini mengingat asma akut berisiko tinggi menimbulkan serangan asma yang mematikan.

Bahkan studi ini juga menemukan adanya keterkaitan yang cukup kuat antara asma dengan obesitas. Berthon mengungkapkan bahwa asma tidak hanya dipengaruhi oleh seberapa banyak makanan yang dikonsumsi tapi juga jenis makanannya.

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Respirology pada bulan April 2013.

Sumber: health.detik.com