Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Siswa SD Nyaris Diperkosa Setelah Diculik Pria Mabuk
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 10-06-2013 | 08:16 WIB
ilustrasi perkosaan anak.jpg Honda-Batam
Ilustrasi

TANJUNGPINANG, batamtoday - Aksi penculikan dengan modus pura-pura menanyakan alamat dan meminta korban mengantarkan pelaku ke alamat dimaksud kembali terjadi di Tanjungpinang.

Kuncup (nama samaran, 7 tahun) warga Kijang Lama, menjadi korban penculikan dan nyaris diperkosa seorang pria mabuk di hutan dekat Kantor Pengadilan Agama (PA) Tanjungpinang Senggarang, Sabtu (9/6/2013) sekitar pukul 20.00 WIB. 
       
Beruntung korban dapat menyelamatkan diri, setelah melarikan diri dan berdiri di tengah jalan untuk meminta tolong pada pengemudi mobil yang lewat. 

Menurut keterangan Slamet,salah seorang tetangga korban, kejadian penculikan yang dialami Kuncup berawal saat korban disuruh orangtuanya membeli telur di sebuah warung yang tidak jauh dari rumahnya.

"Ketika sampai di warung, korban disapa seorang pria yang saat itu sedang bersandar di tiang yang ada di warung," kata Slamet menirukan cerita korban.

Ketika korban lewat di depan pria yang diduga mabuk, dengan perawakan cepak dan mengunakan topi warna putih saat itu menyapa korban, dan menanyakan alamat. "Dek kamu tahu batu 7 itu dimana, nggak..?,"tanya pria tak dikenal itu pada Kuncup," ujar Slamet.

Korban yang merupakan siswa SD inipun mengangguk, Lalu orang itu berkata lagi,"Kamu mau tolong saya nggak? Antarkan ke alamat ini di Batu 7, nanti saya kasih uang sepuluh ribu rupiah," bujuk pria itu.

Korban yang merasa lokasi yang dimaksud pria itu tidak jauh dari rumahnya, akhirnya mengantarkan pria tak dikenal itu. Saat itu, korban dibonceng mengunakan sepeda motor jenis matic warna merah milik pelaku.

Namun, ketika sampai di Batu 7, pelaku tidak mengikuti arahan yang ditunjukan korban, tetapi pelaku malah memacu sepeda motornya ke Km 8 arah RSUD Provinsi, sebelum akhirnya berbelok menuju jembatan baru. Hingga terus melaju, menuju arah Kantor Wali Kota Tanjungpinang di Senggarang.

"Dari pengakuan Kuncup, dia dibawa masuk ke sebuah hutan tidak jauh dari Kantor Pengadilan Agama Tanjungpinang. Setelah sampai, pelaku menyuruh korban turun dan mencekik lehernya serta mengancam akan membunuh korban kalau diri-nya berteriak," ujar Slamet menirukan keterangan Kuncup.

Korban yang sudah ketakutan hanya bisa diam. Kemudian pelaku mendorong tubuh korban, hingga tersungkur di tanah. Saat itu, pelaku pun mulai membuka celananya sendiri sambil sambil mengatakan, "Kalau kau mau kabur, kabur saja, mau kabur kemana kau," bentak pelaku.

Melihat kesempatan itu, tanpa pikir panjang, korban langsung berlari menuju jalan raya dan berdiri di tengah jalan untuk meminta pertolongan pada pengendara yang melintas.

Diselamatkan oleh Pak RW Senggarang


Beruntung pada saat Kuncup berdiri di tengah jalan sebuah mobil melintas, Melihat hal itu, pengemudi mobil yang ternyata seorang RW di sekitar lokasi kejadian langsung berhenti.

Saat itu Kuncup pun berteriak minta tolong, karena akan diculik. Tanpa banyak tanya, Pak RW tersebut langsung menyuruh Kuncup masuk ke dalam mobilnya.

"Kata korban, dia sempat ragu mau masuk mobil itu, karena dia masih trauma dengan kejadian yang baru saja menimpanya," papar Slamet seperti diceritakan korban.

Tapi akhirnya korban pun masuk ke dalam mobil. Pak RW tersebut sempat melihat seorang pria memacu motornya, dan tanpa pikir panjang dia langsung mengejar pria itu, tapi kehilangan jejak.

Kuncup pun diajak pulang ke rumah pak RW tersebut dan menanyakan alamat. Beruntung Kuncup hafal nomor ponsel ayahnya, sehingga RW bisa langsung menelpon orang tua korban,

Sementara itu, ibu korban yang dari sore menyuruh Kuncup membeli telur ke warung sudah mulai cemas, karena anaknya tak kunjung pulang. Waktu itu ibu korban sempat mencari ke beberapa warung yang ada di sekitar rumah dan memang ada pemilik warung yang mengatakan bahwa anak korban diajak pergi naik motor ke arah Batu 7.

Mendengar hal itu, ibu korban langsung meminta bantuan warga untuk mencari korban. Ketika ayah korban mendapat kabar dari pak RW, kalau Bunga ada di rumah RW, Ia langsung berangkat ke rumah pak RW yang ada di Senggarang, Saat itu Ayah koran juga menelpon istrinya memberitahukan hal itu. 

"Ternyata pak RW dan ayah korban sudah saling kenal," ungkap Slamet lagi.

Akhirnya, korban pun diantarkan ke rumahnya, bersama dengan Pak RW, dan ayah korban, sekitar pukul 22.00 WIB. Warga yang sudah mendengar kabar penculikan dan percobaan pemerkosaan tersebut, langsung mencecar korban dengan berbagai pertanyaan.

Setelah mendengar cerita korban, warga yang sudah emosi langsung membangunkan pemilik warung dan menanyakan pria dengan ciri-ciri yang digambarkan Kuncup dan hal itu juga dibenarkan pemilik warung, kendati pihaknya juga tidak mengenal pria tersebut.

Warga langsung melakukan pencarian terhadap pelaku namun belum ditemukan, malam itu juga, ayah korban juga langsung membuat laporan polisi.

Kasubbag Humas Polres Tanjungpinang AKP Imawan Rantau, saat dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut, dan sampai saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan atas kejadian penculikan dan percoban pemerkosaan itu.

Editor: Dodo