Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Bakar Kilang Modus Baru Bobol Minyak

Copot Semua Direksi Pertamina
Oleh : Tunggul Naibaho
Rabu | 06-04-2011 | 11:01 WIB

Batam, batamtoday - Pemerintah diminta segera mencopot semua jajaran direksi Pertamina terkait kebakaran kilang minyak Cilacap, Jawa Tengah, yang diduga kuat merupakan modus pembobolan minyak yang dilakukan manajemen Pertamina.

Demikian desakan disampaikan Komite Pimpinan Pusat Serikat Pekerja (KPP-SP) BUMN Bersatu dalam rilisnya yang disampaikan kepada batamtoday Rabu 6 April 2011.

Disaat harga minyak dunia yang terus naik dan pemerintahan SBY-Budiono kerepotan mengatur APBN khususnya dalam hal pembiayaan subsidi untu BBM, seperti diketahui sabtu 2 April 2011 terjadi kebakaran Tangki 31-T2 Kilang Refinery Unit IV Cilacap, pada pukul 04.55 WIB. Kebakaran diawali dengan ledakan keras. Tangki T 31.02 yang terbakar berkapasitas 10.487 KL yang berisikan minyak ringan HOMC (High Octane Mogas Component). Jumlah tanki HOMC di kompleks RU IV Cilacap sebanyak empat unit dengan kapasitas 61.300 KL..

"Kebakaran Kilang Minyak Pertamina adalah modus operandi baru untuk mencuri minyak, dan itu bukan sabotase," tegas Ainur Rofiq, Sekjen KPP-SP BUMN Bersatu.

Kalaupun kebakaran tersebut terjadi sebab keteledoran semata dari jajaran direksi dalam menciptakan sistim keamanan dan keselamatan terhadap perlindungan aset aset Pertamina, jajaran direksi dan komisaris patut mendapat hukuman berupa pencopotan, ujar Ainur.

"Selama 2 tahun terakhir saja sudah dua kali terjadi kebakaran kilang minyak Pertamina, tahun lalu terjadi kebakaran kilang minyak di Balikpapan, kemudian terjadi lagi di Cilacap," terang Ainur. Dan ini berarti jajaran direksi dan komisaris Pertamina, lanjut dia, tidak mampu menangani sistim pengaman dan keselamatan kilang kilang minyak milik Pertamina .

Kebakaran yang kerap terjadi atas kilang minyak Pertamina tentu saja sangat memukul keuangan pemerintah dan rakyat sangat dirugikan, karenanya wajar jika Presiden SBY melalui menteri BUMN mencopot semua jajaran direksi dan komisaris Pertamina sebagai bentuk hukuman, tandas Ainur.

Namun demikian, Ainur menduga kuat kalau kebakaran yang terjadi disebabkan adanya sabotase dari dalam sendiri yang bertujuan membobol minyak Pertamina demi keuntungan materi pihak-pihak tertentu.

"Yang terbakar dalam tangki, paling hanya 10 persen, tetapi nanti kalau diperiksa polisi, dilaporkan minyak yang terbakar full tank, begitu kira-kira," Ainur mencoba memprediksi.

Karena itu perlu adanya investigasi yang serius, profesional, dan menyeluruh oleh pihak Polri, saran Ainur.