Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sindikat Perampokan Dua WN Malaysia Libatkan Empat Anggota Polisi
Oleh : Ali
Kamis | 30-05-2013 | 12:31 WIB

BATAM, batamtoday - Tak butuh waktu lama bagi pihak kepolisian mengungkap kasus penculikan dan perampokan terhadap dua warga negara Malaysia di Hotel 01 Batam Centre, sebab hanya dalam empat hari kasus tersebut dapat terungkap.

Tim buser Satreskrim Polresta Barelang berhasil membekuk tujuh pelaku penculikan dan perampokan dua WN Malaysia, dimana empat antaranya anggota Polri aktif, Kamis (30/5/2013) dini hari. Ketujuh tersangka dibekuk di beberapa wilayah di Batam, antara lain Batam Centre, Batubesar dan Tanjungpiayu.

Ketujuh pelaku antara lain Desi alias Susi (31) sipil, Juniarti Binti Pabek (39) sipil, Sunaryo Bin Samin (42) Sipil, Brigadir David Rifai anggota Shabara Polres Lingga, Brigadir Julia Hendra anggota PPA Polda Kepri, Briptu Rizky Sopir Wadir Reskrimum Polda Kepri, Bripda Raja Siregar anggota Reskrimum Polda Kepri.

Pantauan batamtoday di Satreskrim Polresta Barelang, ketujuh pelaku sempat diinterogasi di unit IV (Jatanras) dan kemudian dibawa ke Mapolda Kepri untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dan hingga berita ini diunggah, belum ada keterangan resmi terkait penangkapan dan pengungkapan kasus ini.

Dua pria berkewarganegaraan Malaysia, Abdul Razak Bin Mohamed Kasim (43) yang merupakan mantan anggota AL Diraja Malaysia dan Abdul Halim THYE Bin Abdullah menjadi korban perampokan dan penganiayaan di Batam pada Minggu (27/5/2013) malam. Keduanya diculik dari Hotel 01, Batam Center oleh 8 orang, yang diantaranya mengaku sebagai anggota Polri.

Pengamatan batamtoday melalui rekaman CCTV Hotel 01, Senin (27/5/2013), diketahui kedua turis ini memesan kamar Hotel 01, sekitar pukul 18.30 WIB. Berselang beberapa lama, pukul 22.33 WIB sosok wanita yang dikenalnya di dalam kapal Ferry pada saat menuju Batam dari Pelabuhan Stulang Laut Malaysia, masuk ke dalam toilet hotel yang berada di lantai dasar, tepatnya di samping pintu lift.

Satu menit kemudian, tampak tiga orang pria berperawakan tinggi dan berbadan tegap, menggunakan topi semuanya, menyusul wanita berbaju pink dengan celana hitam ke dalam toilet tersebut. Pukul 22.35 WIB, wanita berbadan ramping, rambut hitam sebahu itu keluar dari toilet yang disusul ketiga pria tersebut satu menit kemudian.

"Pada saat keempatnya berada di toilet, ada 4 orang lagi yang duduk di kursi lobby di situ (samping kiri resepsionis). Tapi tidak ada kamera CCTV yang mengarah ke kursi lobby itu. Kecuali ke arah lift dan toilet," kata seorang resepsionis yang enggan disebutkan namanya.

Pada rekaman selanjutnya, Abdul Razak Bin Mohamed Kasim bersama Abdul Halim THYE Bin Abdullah, yang terekam CCTv,  6 orang pria yang keseluruhan menggunakan topi dan  satu wanita tampak membawa kedua korban. Keduanya digiring seperti pelaku kriminal.

Semantara itu, Dani, salah satu sekuriti Hotel 01 mengatakan, bahwa dirinya tidak tahu pasti kapan pastinya kedua korban dibawa keluar. Tambahnya, karena pada saat itu, dia ditugaskan untuk menjemput tamu di salah satu mall, Batam Center.

"Tapi laporan yang sama dapat, korban di bawa keluar tidak menggunakan pintu masuk dan keluar hotel. Korban ke luar melalui samping hotel menuju portal di samping mengunakan mobil APV silver atau hitam," ujarnya menjelaskan.

Informasi yang diperoleh, kedua korban yang berada dalam mobil APV mendapat ancaman senjata api laras panjang serta penganiayaan. Korban di bawa mengelilingi Kota Batam, dan di bawa ke salah satu hutan (ada terowongan atau gang), selanjutnya korban dirampok sebesar Rp16 juta setelah sebelumnya disuruh mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BNI dan BII di sebuah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Batam.

Dan korban kembali ke hotel sekitar pukul 03.00 dini hari, Senin (27/5/2013), setelah diantar para perampok tersebut di tempat tunggu mobil penjemputan perampokan ini (portal belakang hotel).

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Ponco mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan dan penyidikan awal atas kasus tersebut. Apakah ada unsur rekayasa atau murni aksi kriminal, pihaknya masih melakukan pendalaman melalui bukti, rekaman CCTV dan keterangan kedua korban maupun saksi-saksi lainnya pada saat di TKP.

"Masih dalam lidik kita, anggota sudah di lapangan mencari petunjuk. Doakan aja semoga berhasil tertangkap," ujarnya.

Editor: Dodo