Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rekonstruksi Penganiayaan Anggota TNI AD Dipimpin Kapolres dan Dandim Bintan
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 24-05-2013 | 13:30 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Rekonstruksi kasus penganiayaan anggota TNI-AD, Kapten Ambarita, dilaksanakan tim penyidik Polres Tanjungpinang, dengan melibatkan tersangka Jerry alias Ane dengan korban dan dipimpin langsung Kapolres Tanjungpinang AKBP Patar Gunawan dan Dandim 0315/Bintan Letkol Andi Asmara D, di Komplek Pinang Mas, Pujasera Pinang Rasa, Suka Berenang, Tanjungpinang, Jumat (24/5/2013).

Dalam adegan pertama, Ambarita yang mengendarai Toyota Avanza hitam, pertama menemukan tersangka Jerry berjalan sempoyongan dan muntah di jalan setelah sebelumnya mengonsumsi minuman keras di Pujasera Pinang Rasa.

Melihat tersangka mabuk dan duduk di jalan yang akan dilalui mobil korban, Ambarita membunyikan klakson mobilnya dan meminta agar tersangka menepi. Namun tersangka tetap berada di tengah jalan.

Ambarita yang berpakaian preman saat kejadian, keluar dan turun dari mobilnya sambil berkata pada tersangka, "Kau kan kenal saya, jangan karena kau mabuk nggak kenal dengan saya," ujar Ambarita sambil menarik tangan Jerry.

Namun tanpa basa-basi, dan entah karena apa tersangka langsung melayangkan bogem tangan kanannya ke arah Ambarita. Beruntung saat itu Ambarita dapat mengelak. Tidak terima dengan pemukulan yang dilakukan tersangka saat itu, Ambarita pun langsung mengarahkan bogem kanannya ke arah Jerry yang telak mengena di bagian pelipisnya.

"Saat itu, dia langsung tumbang," ujar Ambarita sambil mempraktekan pukulannya dalam rekonstruksi.

Sementara Jerry terlihat hanya menurut, ketika penyidik Polisi meminta Ambarita kembali mempraktekan adegan selanjutnya. Selesai membogem tersangka, Ambarita mengaku langsung masuk ke dalam mobilnya. Jerry yang sebelumnya tersungkur, kembali bangkit menantang dan mendatangi Ambarita hingga pekelahian kedua kalinya kembali terjadi.

"Saat itu dia datang dan menghampiri mobil saya, dan saya keluar, kemudian dia pukul saya lagi," ujar Ambarita.

Nah, di tengah perkelahiaan yang kedua kalinya, tiba-tiba seseorang yang tidak dikenal datang dari belakang Ambarita dan langsung melakukan penusukan di bagian bawah mata sebelah kiri. Pelaku penusukan yang saat itu dikatakan Ambarita bernama Roby, langsung lari ke arah Pujasera sambil membuang sebuah alat diduga garpu ke arah belakang.

"Saya ditusuk dari belakang, dan orang itu langsung lari, kemudian ada yang berteriak, Roby lari kau, sudah berdarah sudah berdarah," ujar Ambarita menjelaskan kejadiaan yang dialami.

Awalnya Ambarita mengaku tak sadar kalau bagian bawah matanya ditikam. Namun setelah mendengar teriakan seseorang itu, dia baru sadar ada darah keluar dari luka di mukanya.

Ambarita sempat mengejar pelaku hingga ke dalam pujasera, namun pria yang disebut bernama Roby itu sudah menghilang.

Pelaksaanaan Konstruksi penganiayaan ini, juga dikawal ketata oleh anggota Polisi dan Provost TNI-AD dengan diikuti sejumlah saksi pekerja, serta Atak dan Hengky dan Habiibi, yang diduga merupakan rekan pelaku.  

Editor: Dodo