Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mahasiswa Ciptakan Design Mobil Super
Oleh : Redaksi/Andri
Jum'at | 01-04-2011 | 17:12 WIB

Turin, batamtoday - Ide kreatif memang tak ada batasnya. Tua ataupun muda, jika hasilnya mengesankan pasti bakal dilirik banyak orang. Seperti hasil kreatif salah satu pemuda dari Azerbaijan, Samir Sadikhov yang meluncurkan SuperCar atau Mobil Super.

Mahasiswa yang tengah belajar di jurusan desain di Istituto Europeo Design (IED) Turin, Italia itu mencoba menawarkan supercar atau mobil super yang dijuluki Incepto dengan tampilan sporty yang menggabungkan konsep masa depan dan sporty dalam satu kendaraan.

Seperti dilansir autoevolution, Jumat, 1 April 2011, pria berusia 20 tahun itu dengan segala kemampuannya, mencoba membuat supercar paling berbeda dari supercar saat ini. Beruntung projek garapannya tergolong mudah, akibat ilmu yang pernah ia dapatkan dari Italia, rumahnya mobil-mobil super.

Sepeti kebanyakan supercar lainnya, supercar Incepto hanya bisa menampung 2 penumpang. Sementara tampilan luar sangat sporty. Sadikhov seperti menggabungkan konsep masa depan dan sport dalam satu kendaraan.

Wujud depan sangat mendukung aerodonamis dengan bentuk mengerucut. Sayang tidak ada penjelasan dengan mesin kapasitas berapa supercar ini digerakan. Namun, Sadikhov sendiri berkeyakinan jika mobil tersebut bakal hadir pada 2020.

Tidak hanya ini hasil pemuda itu, sebelumnya ia sudah menawarkan Incepto GT yang tidak kalah baik dari segi desain. Tampak belakang, supercar Incepto GT seperti pesawat tempur dengan dua lubang besar di kanan-kiri dengan 2 muffler di tengah.

Sayangnya belum jelas pula kapan bakal terwujud. Tetapi sang pembesut menyakini supercar Incepto GT sedang menjalani tahap proses.

Untuk klasifikasi mobil buatan mahasiswa seperti tentu saja Indonesia tidak mau kalah. Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya pun telah meluncurkan mobil super irit bernama Sapu Angin 3 yang dapat melaju hingga 300 kilometer per liter premium.

Mobil ringan berbobot 90 kilogram ini dibuat oleh sebanyak 17 mahasiswa Teknik Mesin ITS angkatan 2007 dan 2008. Mereka akan mengikutsertakan mobil ini dalam kompetisi kendaraan hemat energi Shell Eco-Marathon Asia di Kuala Lumpur Malaysia yang dihelat pada Juli depan.

Manajer Tim Mesin ITS 2, Eko Hardianto mengatakan kendaraan ini menjadi hemat karena bobot kendaraan ringan. “Kami juga memperhatikan kestabilan yang merata dan memperkecil semua gesekan,” kata dia disela-sela peluncuran mobil Sapu Angin 3 di Pusat Robotika ITS beberapa waktu lalu seperti dikutip dari laman detikhot.

Ia mengatakan, Sapu Angin 3 adalah mobil jenis urban concept yaitu desain kendaraan roda empat bersifat realistis untuk digunakan di perkotaan saat ini. Mobil Sapu Angin 3 mesinnya berasal dari sepeda motor Honda Revo 110 cc dengan bahan bakar premium.

“Nama Sapu Angin sendiri diambil dari Ajian Sunan Kalijaga yang konon bisa bergerak satu tempat ke tempat lainnya dengan mudah,” ujar dia.

Ditambahkannya, Sapu Angin 3 dikerjakan sejak Januari lalu. Namun, sebelumnya, tim ITS telah melakukan berbagai riset dan uji coba. “Dan yang mengerjakannya adalah mahasiswa yang terpilih dalam seleksi dan dibentuk Nopember lalu,” ujar dia.

Dosen pembimbing Tim Mesin ITS , Sutikno, mengatakan, Sapu Angin 3 adalah inovasi terbaru setelah ITS sebelumnya pernah meluncurkan Sapu Angin 1 dan 2. “Kami juga memproduksi lagi Sapu Angin 1 dan 2 dengan kemampuan yang lebih maksimal,” ujarnya.

Ia menambahkan, kendaraan Sapu Angin 1 adalah kendaraan jenis prototype yang berbakar premium dengan mesin paijo experiment 02. Dalam kompetisi 2010 kata Sutikno kendaraan dengan berat 40 kilogram ini bisa melaju 234 kilometer per liter. “Namun dalam kompetisi mendatang Sapu Angin 1 ditargetkan bisa melaju 1000 kilometer per liter,” ujar dia.

Sedangkan Sapu Angin 2 adalah kendaraan dengan berat 90 kilogram dengan mesin diesel dan bahan bakar solar. Pada kompetisi mendatang kendaraan ini ditargetkan bisa melaju 300 kilometer per liter. Pada kompetisi 2010 lalu Sapu Angin 2 menyabet juara mobil teririt jenis urban concept.

Ketua Jurusan Teknik Mesin ITS Herman Sasongko, mengatakan, ketiga kendaraan anak didiknya itu akan bersaing dengan kendaraan buatan 141 tim dari empat belas negara. Peserta dari Indonesia selain ITS juga ada dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Politeknik Negeri Pontianak dan Universitas Gajah Mada.

Wali Kota Surabaya, Tri Risma Harini mengatakan sangat mendukung adanya kendaraan super irit buatas ITS itu, apalagi, kata dia, pada tahun 2012 Pemkot Surabaya akan melakukan peremajaan angkutan kota. “Dan menarik kalau teknologi super irit ini bisa diterapkan untuk transportasi massal,” imbuhnya.