Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penderita HIV AIDS Meningkat di Provinsi Kepri
Oleh : Gokli
Selasa | 09-04-2013 | 14:14 WIB

BATAM, batamtoday - Jumlah penderita HIV/AIDS di Provinsi Kepri semakin meningkat, bahkan sangat mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan perilaku seks tak aman yang semakin tak terkendali.

Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, dr Nafsiah Mboi SpA pada saat Rapat Kerja Kesehatan Daerah Provinsi Kepri di Hotel Harmoni One, Selasa (9/4/2013).

Menurut Nafsiah perilaku yang dimaksud yakni seks sesama jenis, lelaki dengan perempuan, yang ditularkan kepada istri dan kemudian ditularkan ke anak. Hal inilah yang membuat peningkatan penderita HIV/AIDS tersebut semakin mengkhawatirkan.

"Tidak ada pelabuhan yang jauh dari pelacuran. Setiap pelabuhan selalu ada tempat pelacuran. Sementara alat pengaman seks seperti kondom maupun obat tidak disediakan. Tentu penderita HIV/AIDS itu akan semakin meningkat," kata Nafsiah.

Untuk jumlah penderita HIV/AIDS tersebut di Provinsi Kepri, maupun Batam pada khusunya tidak bisa sebutkan oleh Menkes RI, akan tetapi hal itu perlu dicegah. Pencegahan itu harus melibatkan semua lapisan masyarakat, tidak bisa hanya mengharapkan Dinas Kesehatan saja.

"Mulai dari hulu sampai hilir harus berperan. Dari segi pendidikan, agama, tokoh masyarakat semua punya peran untuk mencegah peningkatan penyakit menular itu," katanya.

Dari segi pendidikan, kata Menkes RI, perlunya dibina secara mengenai moral, agama dan juga mengenai penyuluhan Narkoba. Sebab, para pengguna Narkoba juga rentan terjangkit HIV/AIDS.

Sementara terhadap para pelaku seks, perlu diberikan penyuluhan untuk menggunakan alat kontrasepsi atau kondom dan vaksinasi maupun obat. Hal ini dinilai merupakan cara satu-satunya untuk mencegah penularan HIV AIDS untuk para pelaku seks tersebut.

"Tempat pelacuran itu sangat perlu disediakan kondom dan vaksinasi," ujar dia.

Chandra Rizal, Kadinkes Batam, mengaku untuk kota Batam penderita HIV AIDS juga sangat meningkat. Namun, lagi-lagi jumlah penderita tidak bisa dia sebutkan. Tetapi dari tahun ke tahun peningkatan penderita tersebut sangat drastis.

"Setiap tahunnya meningkat, angkanya saya tidak ingat, data ada di kantor," akunya.

Untuk penanggulangan penyakit HIV AIDS di kota Batam, kata Rizal anggaran yang tersedia pada tahun 2013 ini mencapai Rp105.680.000. Jumlah anggaran tersebut dinilai masih sangat minim untuk penanggulangan.

"Kita lakukan penyuluhan dibantu Komisi Penanggulangan Aids (KPA), ada juga dua puskesmas untuk Infeksi Menular Seksual (IMS)," sebut dia.

Layanan IMS yang sudah tersedia di Batam, yakni di Puskesmas Lubuk Baja dan Puskesmas Batuaji. Sementara untuk cek darah dilakukan di RSBK.

"Penanggulangan akan diupayakan semaksimal mungkin, meskipun anggarannya minim," tutupnya.

Editor: Dodo