Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kimia di Daging Merah 'Merusak Jantung'
Oleh : Dodo
Senin | 08-04-2013 | 11:03 WIB

NEW YORK, batamtoday - Zat kimia yang ditemukan dalam daging membantu menjelaskan mengapai makan terlalu banyak steak, daging giling dan daging asin (bacon) tidak baik bagi jantung, kata sejumlah ilmuan AS.

Studi dalam jurnal Nature Medicine menunjukkan bahwa karnitin dalam daging merah dihancurkan oleh bakteri dalam perut.

Hal ini memicu serangkaian proses yang berdampak pada tingginya tingkat kolesterol dan meningkatnya risiko sakit jantung.

Ahli gizi memperingatkan risiko dari konsumsi suplemen karnitin.

Ada banyak studi yang menunjukkan bahwa makan daging merah secara teratur dapat membahayakan kesehatan.

Di Inggris, pemerintah merekomendasikan makan tidak lebih dari 70gram daging merah atau daging olahan dalam satu hari, atau setara dengan dua iris bacon.

Lemak jenuh dan zat pengawet dalam daging olahan diyakini berkontribusi pada penyakit jantung.

"Kadar kolesterol dan lemak jenuh dalam daging merah tidak terlalu tinggi, tetapi ada hal lain yang meningkatkan risiko penyakit jantung," kata kepala peneliti Dr Stanley Hazen pada BBC.

Eksperimen pada tikus dan manusia menunjukkan bahwa bakteri dalam perut dapat mengonsumsi karnitin.

Karnitin dihancurkan menjadi gas yang oleh hati dikonversi menjadi kimia bernama TMAO.

Pada penelitian, TMAO terkait erat dengan simpanan lemak di pembuluh darah, yang bisa mengakibatkan penyakit jantung dan kematian.

Dr Hazen, dari Cleveland Clinic, mengatakan TMAO kerap tidak dipedulikan.

"TMAO mungkin produk sampah tetapi ia mempengaruhi metabolisme kolesterol dengan signifikan dan efeknya adalah penumpukan kolesterol.

"Temuan ini mendukung gagasan bahwa makan lebih sedikit daging merah lebih baik."