Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gara-gara Alat Medis Tak Steril, 7 Ribu Pasien Gigi Tertular HIV
Oleh : Dodo
Minggu | 31-03-2013 | 14:24 WIB

OKLAHOMA, batamtoday - Walau sudah menyadari betapa pentingnya kebersihan demi kesehatan pasien, nampaknya seorang dokter gigi di Oklahoma, AS malas menerapkannya. Sebagai akibatnya, sebanyak 7.000 orang pasien diduga tertular virus hepatitis ataupun HIV.

Dokter gigi bernama W. Scott Harrington ini ketahuan tidak membersihkan peralatan yang digunakan di tempat praktiknya dengan baik. Padahal dia menyadari bahwa pasiennya bisa terinfeksi penyakit menular akibat peralatan yang dipakai secara bergantian.

"Kami masih belum tahu pasti berapa lama praktik praktik-praktik tersebut berlangsung. Dia sudah berpraktik selama 36 tahun," kata Kaitlin Snider, juru bicara departemen kesehatan setempat seperti dilansir New York Daily News, Minggu (31/3/2013).

Untungnya dr Harrington mau bekerjasama dengan penyidik dan menutup tempat praktiknya. Walau demikian, dokter gigi ini tetap terancam dicabut izin praktiknya karena melakukan pelanggaran besar terhadap Undang-Undang Gigi Oklahoma.

Sebanyak 7.000 orang pasien yang pernah mengunjungi klinik dr Harrington sudah dikirimi surat rekomendasi untuk memeriksakan diri apakah terinfeksi virus hepatitits ataupun HIV. Kesemua pasien tersebut merupakan pasien dr Harrington yang tercatat sejak tahun 2007.

Kecerobohan dokter ini terbongkar setelah departemen kesehatan melakukan pemeriksaan di tempat praktiknya. Penyidik menemukan ada banyak kontaminasi silang pada peralatan yang digunakan antar pasien. Belum lagi alat pensteril di klinik ternyata tidak berfungsi dengan baik.

Pasien dr Harrington dijanjikan pemeriksaan kesehatan gratis di departemen kesehatan Tulsa, Oklahoma. Departemen kesehatan setempat menyatakan bahwa hepatitis B, hepatitis C dan HIV adalah penyakit yang serius dan pasien yang terinfeksi seringkali tidak menampakkan gejala selama bertahun-tahun.

"Sebagai tindakan pencegahan dan untuk mengambil langkah yang tepat demi melindungi kesehatan mereka, penting bagi pasien untuk diperiksa. Perlu dicatat bahwa penularan dalam tempat kerja cukup jarang," kata Snider.

Sumber: health.detik.com