Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Butuh Sinergi Pusat dan Daerah untuk Hidupkan Sektor Riil
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 14-03-2013 | 14:59 WIB
Sidak-PK5-di-Pasar-Jodoh.jpg Honda-Batam
Dadang dan Wawako Batam, Rudi usai menggelar sidak di Pasar Toss 3000.

BATAM, batamtoday - Direktur Jenderal Penataan Perkotaan Kementerian Dalam Negeri, Dadang Sumantri melakukan inspeksi di Pasar Tos 3000, Jodoh pada Kamis (14/3/2013) siang.

Dadang mengatakan hasil pemantauan pasar yang ada di Batam sudah cukup bagus dari tahun sebelumnya. Terlihat kios sudah mulai tertata dengan rapi.

"Batam sudah lebih dahulu melaksanakan Perpres 125 tahun 2012 tentang penataan dan pemberdayaan PK5," kata Dadang.

Lebih lanjut Dadang mengatakan bahwa tujuan inspeksi ini sendiri guna melakukan sinergi dengan Pemerintah Kota Batam.

"Kita mendukung karena ini tugas Pemda dan bersinergi dengan kementerian lain," ujarnya.

Selain Perpres, Permendagri nomor 41 tahun 2012 memerintahkan kepada pemda untuk mendata jumlah PKL bagaimana pembenahan perlu ada data konkrit, sesuai dengan nama dan alamat. Selain itu, pedagang duga didata aset dan bidangnya agar mengetahui kebutuhan.

"Sehingga pedagang akan dipayungi aturan dan kepastian berusaha," lanjutnya.

Dadang menambahkan bahwa pihaknya berharap agar rencana ke depan bisa dilakukan penataan lebih lanjut, pasalnya pasar sangat berkontribusi besar dalam pertumbuhan perekonomian di suatu daerah.

"Saya lihat penataan sudah berjalan, dan bentuk tim untuk melakukan pendataan. Karena lokasi Batam masih terus berkembang," kata Dadang.

Selain pemerintah daerah, program pusat upayakan dana APBN, masing-masing sektor dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Negara Koperasi UKM yang akan disinergikan untuk mengetahui kontribusi yang bisa diberikan.

"Selain itu kita harap ada peran swasta berupa CSR atau swasta murni. Kalau bersinergi akan cepat proses penataan. Hasilnya antusiasme dari pihak swasta cukup menarik karena cukup prospektif," terangnya.

Editor: Dodo