Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dampak Penambangan Liar, Warga Sei Carang Keluhkan Sesak Nafas
Oleh : Agus Heryanto
Kamis | 14-03-2013 | 09:57 WIB
tambang bauksit.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Sejumlah warga Sei Carang, Tanjungpinang mengeluhkan penyakit sesak nafas. Munculnya penyakit itu diduga sebagai dampak menghirup debu dari sejumlah penambangan liar di kawasan itu.

"Sudah beberapa hari ini anak kami sudah 3 sampai 4 kali kami bawa ke RSUP, ibunya juga, muali terjangkit penyakit sesak nafas akibat adanya penambangan bauksit dan pengangkutan bauksit yang tiada henti di daerah kami. Bahkan, sampai malam pun tambang tetap beroperasi," kata Mahdi, warga RT 03 RW 05 Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kamis (14/3/2013).

Mahdi menyesalkan sikap pemerintah maupun aparat terkait yang diam dan melakukan pembiaran terhadap aktivitas tambang liar itu.

Sementara, lanjutnya, para pengusaha tambang dan petambang sendiri terlihat tak peduli dengan dampak lingkungan maupun kesehatan warga sekitar.

Warga lain, kata Mahdi, merasa serba salah. Namun demikian, aparat juga tutup mata dengan realitas sosial yang terjadi di Sei Carang.

"Saat kami bertindak nanti dikira main hakim sendiri, tapi kalau terus menerus seperti ini siapa yang tahan," ujarnya.

Editor: Dodo