Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kerugian Kebakaran di Kabil Diperkirakan Rp20 Miliar
Oleh : Ali
Rabu | 13-03-2013 | 16:27 WIB

BATAM, batamtoday - Kerugian akibat kebakaran yang terjadi di perusahaan pengelola daur ulang oli bekas, PT Mega Green Teknologi, di kawasan Kabil diperkirakan mencapai Rp20 miliar.


Kurniawan, salah satu pemilik saham di perusahaan tersebut, juga membantah adanya informasi yang menyebutkan kebakaran tersebut dipicu oleh puntung rokok yang dibuang sembarangan.

"Sejauh ini dugaan adanya puntung rokok tidak ada, dugaan kita dikarenakan korsleting," ujar Kurniawan yang juga Direktur Utama PT Desa Air Kargo ini kepada wartawan, Rabu (13/3/2013).

Namun demikian, pihaknya berupaya akan mengecek lewat rekaman CCTV yang ada di workshop PT Mega Green Teknologi.

Kurniawan juga menegaskan, PT Mega Green Teknologi bukan anak perusahaan PT Desa Air Kargo, karena dikelola oleh manajemen berbeda meskipun berdiri di atas lahan KPLI seluas 20 hektar.

"Punya saham saja, tapi menajemen dari PT Desa Air Kargo berbeda. Lihat aja di papan ini, tidak ada nama perusahaan selain ini (PT Desa Air Batam, PT Desa Air Kargo, PT Gamter Jaya Cabang Batam, PT Haki Green, PT Greenondo Trinata)," katanya.

Sementara itu, Direktur PT Mega Green Teknologi, David Tantri, mengatakan, api yang terbakar hingga terjadi ledakan berada di tempat penampungan limbah sludge oil.

"Makanya yang kita jaga tadi, api jagan sampai menyambar di tiga tangki yang besar di luar workshop," ujarnya.

Ketiga tangki tersebut, merupakan oli yang sudah siap didaur ulang dari bak penampungan bahan mentah sludge oil yang masing-masing berkapasitas 1.800 ton. Perusahaan ini mempunyai kapasitas produksi oli daur ulang sebanyak 30 ton per harinya.

"Sehingga diprediiksikan total kerugian mencapai Rp20 miliar, termasuk bangunan yang ikut terbakar," katanya.

Namun demikian,  pihaknya mengaku telah menginvestasikan dampak lingkungan sebesar Rp5 miliar.

"Kita akan coba klaim, karena PT Mega Green Teknologi, sudah diasuransikan lewat asuransi pencemaran lingkungan," kata dia.

Editor: Dodo