Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perkara Tower di Seibeduk, Warga Tewas Diintimidasi Preman
Oleh : Gokli
Selasa | 05-03-2013 | 11:55 WIB
mayat.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Satu orang warga perumahan Bidaayu blok E/41 RT01/RW09, Seibeduk, Poi Miau Haa (52) tewas mendadak lantaran diintimidasi preman.

Intimidasi itu sendiri dilakukan oleh kawanan preman supaya warga menandatangani surat persetujuan kelanjutan pembangunan tower di lokasi tersebut.

Poi Mihua Haa, tewas mendadak saat dilarikan oleh pihak keluarganya ke Rumah Sakit Camatha Sahidya (RSCS) Mukakuning, Selasa (5/3/2013) sekitar pukul 03.00 WIB.

Sementara itu, Leem, suami Poi mengatakan kematian istrinya tersebut diduga karena mengalami depresi akibat tekanan dan intimidasi yang dilakukan sekelompok preman tersebut.

"Beberapa preman datang memaksa warga tandatangani persetujuan kelanjutan pembangunan tower dekat SMP Laksamana. Karena semua warga tak setuju, saya juga ikut tak setuju, hal itu yang membuat istri saya sampai depresi selalu mendapat tekanan dari para preman," paparnya.

Tak hanya itu, warga lain di sekitar tower tersebut juga membenarkan adanya intimidasi yang dilakukan sekelompok preman supaya menandatangani surat persetujuan kelanjutan pembangunan tower di dekat SMP Laksamana.

"Kadang dua orang, terkadang sampai dengan empat orang lakukan intimidasi. Tapi, warga tetap menolak keberadaan tower tersebut," kata Roni yang juga ketua RT01 Bidaayu.

Lurah Mangsang, Jhon Lee, mengatakan sesuai dengan surat dan keputusan rapat beberapa bulan lalu, pembangunan tower tersebut tidak bisa dilanjutkan karena tidak ada persetujuan warga. Saat ini, warganya mendapat intimidasi dari kawanan preman untuk mendapat persetujuan tersebut.

"Warga sudah berencana mau bongkar tower itu, tapi saya minta supaya ditunda dulu karena sesuai hasil rapat pembangunannya sudah dihentikan," ungkapnya.

Pihak keluarga korban mendesak, baik Pemerintah supaya mempertegas keberadaan tower tersebut. Warga juga meminta Polisi  supaya menangkap para kawanan preman yang melakukan intimidasi tersebut.

"Warga jangan ditumbalkan, jangan ada korban lagi," pinta Leem.

Editor : Dodo