Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terapkan Sistim IT, SPBU Nakal akan Dipidanakan dan PHU
Oleh : Gokli
Selasa | 05-03-2013 | 10:00 WIB

BATAM, batamtoday - Diterapkannya sistim IT di setiap SPBU penjual BBM bersubsidi, diharapkan aksi penyelewengan tidak akan terjadi lagi di Batam. Namun demikian, Pertamina tidak akan segan-segan mempidanakan dan melakukan pemutusan hubungan usaha (PHU) terhadap pemilik SPBU nakal yang terindikasi melakukan penyelewengan.

Sales Eksekutif BBM Ritel Pertamina Kepri, Teuku Desky Arifin, mengatakan penerapan sistim IT tersebut merupakan upaya pengawasan terjadinya penyelewengan BBM bersubsidi seperti yang terjadi saat ini. Dengan sistim tersebut, maka pengisian BBM bersubsidi pada setiap kendaraan kuotanya sudah diatur per harinya serta dapat dipantau secara online oleh Pertamina dan Disperindag Batam.

"Kontrak atau perjanjian usahan oleh Pertamina dengan pemilik SPBU, kan ada. Kalau masih ada yang nakal langsung dipidanakan dan PHU," tegasnya, Senin (4/3/2013) siang.

Penerapan sistim IT tersebut, kata Teuku, diwajibkan dipasang untuk semua SPBU penjual BBM besubsidi, dengan artian dilakukan di setiap SPBU kota Batam, sebab pengelola menolak sistim klaster yang direncanakan sebelumnya.

"Kalau tak mau dipasang sistim IT, jangan jual BBM bersubsidi," ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Asep Maulana, Kabid SPBU Hiswana Migas Kepri, dengan sistim IT jumlah kendaraan pengguna BBM bersubsidi bisa terdata. Pasalnya, persatu unit kendaraan akan mendapat satu kartu BBM yang sudah teregistrasi dengan sistim sesuai dengan STNK kendaraan tersebut.

"Tak akan mungkin bisa dipalsukan, kalau pun terjadi pasti dapat terdeteksi. Dengan sistim IT yang sudah siap dirancang ini penyelewengan diharapkan tak akan terjadi lagi," jelasnya, sembari mengatakan penerapan sistim IT tersebut masih menunggu persetujuan BPH Migas.

Masa berlaku kartu BBM yang dirancang tersebut, kata dia berlaku selama kendaraan tersebut berjalan. Untun mendapatkan kartu tersebut, akan dilakukan kerjasama dengan beberapa pihak, misalnya Samsat ataupun membuat beberapa konter.

"Pendistribusian kartu terhadap masyarakat hal yang gampang, banyak cara yang dapat dilakukan," imbuhnya.

Editor: Dodo