Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BPOM Kepri Sisir Produk Makanan dan Kosmetik Asal Jepang
Oleh : Dodo
Senin | 21-03-2011 | 17:46 WIB
kecap-jepang.gif Honda-Batam

Produk Jepang - Sebuah kecap asin produk Jepang yang beredar di Batam. BPOM Kepri melakukan penyisiran terhadap produk makanan dan kosmetik asal Jepang dan mensyaratkan adanya sertifikat bebas radiasi untuk menghindari efek radiasi nuklir pascagempa dan tsunami Jepang. (Foto: Dodo)

Batam, batamtoday - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kepulauan Riau menyisir peredaran produk makanan dan kosmetik asal Jepang dalam sebuah inspeksi mendadak ke sejumlah pusat perbelanjaan dan restoran khas Jepang di Batam pada Senin, 21 Maret 2011.

"Sidak ini kami lakukan untuk mengantisipasi peredaran makanan maupun kosmetik asal Jepang yang masuk ke Batam pascagempa dan tsunami yang berimbas meledaknya instalasi nuklir di negara itu," kata Ahmad Rafqi, Kepala Seksi Pemeriksaan, Penyidikan, Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BPOM Kepri kepada wartawan.

Rafqi mengatakan sesuai dengan rilis BPOM Pusat kepada daerah diwajibkan bagi seluruh makanan maupun kosmetik produk Jepang diwajibkan mengantongi sertifikat bebas radiasi demi keamanan konsumen.

Dalam sidak di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Penuin, tim BPOM Kepri menemukan beberapa produk bahan makanan asal Jepang berupa bumbu makanan pasta, kecap asin dan mie basah.

Rafqi menegaskan apabila ditemukan makanan maupun kosmetik yang didatangkan setelah tanggal 11 Maret 2011 maka produk-produk itu wajib disita dan kemudian diuji secara laboratoris.

Namun apabila barang-barang itu didatangkan sebelum 11 Maret 2011, Rafqi mengatakan semuanya dalam kondisi aman konsumsi namun pihaknya tetap akan melakukan pengawasan apakah ada barang yang masuk usai tanggal tersebut.

Menurut Haryanto, asisten supervisor pusat perbelanjaan tersebut barang-barang tersebut didatangkan tidak langsung dari Jepang melainkan melalui distributor di Jakarta.

"Barang-barang itu kami datangkan sebulan sekali dan terakhir pengiriman pada bulan Februari lalu," ujar Haryanto.

Sementara itu, saat sidak di sebuah restoran Jepang di depan Batam City Square Mall, BPOM Kepri juga tidak mendapati bahan baku makanan asal Jepang.

"Semua barang ini berasal dari master franchise di Jakarta," ujar seorang pegawai restoran Jepang itu.

Namun, Rafqi juga menegaskan dirinya juga akan melakukan penyelidikan apakah bahan baku yang berasal dari Jakarta itu merupakan bahan baku lokal atau dari Negeri Matahari Terbit.

Rafqi juga mengatakan pihaknya akan terus melakukan penyisiran produk makanan maupun kosmetik asal Jepang hingga pekan-pekan mendatang, termasuk mendatangi beberapa importir makanan di Batam.