Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus HIV di Kalangan Gay Meningkat 2 Kali Lipat dalam 20 Tahun
Oleh : dd
Senin | 18-02-2013 | 10:44 WIB
gay ilustrasi.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Salah satu cara mencegah tertular HIV adalah dengan melakukan hubungan seks sehat dan aman. Namun dalam 20 tahun terakhir diketahui kasus HIV di kalangan gay meningkat hingga 2 kali lipat.

Antara tahun 1990-2010 jumlah laki-laki gay yang memiliki infeksi HIV meningkat hampir 2 kali lipat. Penelitian baru menunjukkan hal ini kemungkinan karena adanya obat baru yang mendorong terjadinya seks tidak aman.

Para ahli mengungkapkan ini karena adanya obat antiretroviral baru yang efektif dalam mengobati penyakit tersebut membuat penggunaan kondom menurun hingga 76 persen.

Profesor Andrew Phillips dari University College London menciptakan model rekonstruksi terhadap epidemi HIV pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki di Inggris. Peneliti melihat interaksi antara tingkat tes HIV, pengobatan antiretroviral dan perilaku seksual terhadap penularan HIV.

"Dengan memahami hal apa yang mendorong peningkatan jumlah ini, akan memungkinkan bagi kita untuk membuat pilihan informasi dalam mengurangi infeksi HIV baru di masa depan," ujar Profesor Phillips, seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (17/2/2013).

Diketahui dengan efektifnya penggunaan obat antiretroviral justru memicu terjadinya penurunan penggunaan kondom di kalangan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.

"Setiap orang harus menggunakan kondom saat berhubungan seks dengan pasangan baru atau lama, sampai semua pasangannya melakukan screening kesehatan seksual," ujar Dr Valerie Delpech, kepala surveilans HIV di Health Protection Agency.

Dr Delpech juga mendorong laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki agar melakukan pemeriksaan HIV dan infeksi menular seksual setiap tahun. Tapi jika tidak menggunakan kondom sebaiknya dilakukan setiap 3 bulan.

"Melalui penggabungan tes HIV lebih awal, mengurangi perilaku seksual yang tidak aman dan meningkatkan cakupan antiretroviral bagi yang membutuhkan, maka kita dapat mengurangi penularan HIV dalam kelompok ini," ujar Dr Delpech.

Sumber: detik.health