Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Malaysia Beri Imbalan Rp150 Juta Bagi Informan Peracun Gajah
Oleh : dd
Jum'at | 08-02-2013 | 10:43 WIB
gajah_malaysia_mati.jpg Honda-Batam
Dalam foto yang dirilis, Rabu (23/1), oleh Departemen Satwa Liar Sabah, Malaysia, memperlihatkan bayi gajah pygmy berusia tiga bulan yang berusia membangunkan induknya di Gunung Rara Forest Reserve. (AP Photo/Sabah Wildlife Department/Phys.org).

KUALA LUMPUR, batamtoday - Pihak berwajib Malaysia akan memberikan hadiah sebesar 50 ribu Ringgit atau sekitar Rp150 juta bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi terkait kematian 14 ekor gajah mini (pygmy) Borneo yang ditemukan mati bulan lalu, jika gajah itu memang diracun.

Masidi Manjun, Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Sabah, Malaysia, menyatakan, pihaknya berharap hadiah ini akan memancing orang untuk memberikan petunjuk. “Ada hadiah sebesar 50 ribu Ringgit untuk informasi yang menjurus ke penangkapan, penuntutan, dan penghukuman terhadap pelaku jika pemeriksaan memastikan bahwa kematian gajah itu akibat dari racun yang disengaja,” ucap Manjun yang menyebutkan bahwa hasil uji laboratorium akan tuntas Jumat ini, atau sekitar dua minggu setelah delapan ekor gajah ditemukan tewas di dekat perkebunan kelapa sawit.

Para petugas yakin bahwa pachyderms, spesies gajah yang tengah terancam punah ini telah diracun. Kemungkinan akibat sisa-sisa racun yang ditinggalkan para pekerja di perkebunan sekitar untuk mencegah para gajah memakan buah sawit.

Racun sendiri diduga menjadi penyebab pendarahan internal pada saluran pencernaan para hewan. Masidi berjanji untuk mendesak hukuman berat termasuk penjara dalam jangka waktu panjang bagi siapapun yang didapati secara sengaja meracun mereka.

Dalam pernyataannya, WWF Malaysia menyalahkan kematian gajah akibat penebangan hutan yang dilakukan untuk dijadikan kebun. Tindakan itu memaksa gajah mencari ruang tinggal dan makanan alternatif sehingga mereka bersinggungan dengan manusia. Menurut WWF, saat ini hanya tersisa 1.200 ekor gajah pygmy Borneo, yang berukuran lebih kecil dan lebih bulat dibanding gajah Asia lainnya, tersisa di alam bebas.

Negara bagian Sabah, Malaysia dulunya dipenuhi oleh banyak satwa liar termasuk gajah, orangutan, macan tutul, serta beragam jenis monyet dan burung. Beberapa kelompok populasi hewan liar masih bertahan, namun mereka semakin terdesak di kawasan yang semakin menyusut akibat perluasan pertanian dan perkebunan, khususnya kelapa sawit yang menghasilkan minyak yang sangat menguntungkan.

Saat ini, seekor anak gajah berusia tiga bulan yang tertangkap foto tengah berupaya membangunkan ibunya yang telah tewas tengah diselamatkan oleh para petugas di pusat penangkaran.

Sumber: National Geographic Indonesia.