Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemprov Kepri Hati-hati Tangani Kasus Dugaan Perselingkuhan di Sekretariat DPRD
Oleh : chr/dd
Jum'at | 01-02-2013 | 15:50 WIB
Suhajar_Diantoro.JPG Honda-Batam
Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, Suhajar Diantoro.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengambil sikap hati-hati dalam menyikapi kasus dugaan perselingkuhan yang terjadi Sekretariat DPRD Provinsi Kepri.


Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, Suhajar Diantoro menyatakan sikap hati-hati tersebut diambil lantaran dugaan perselingkuhan itu menyangkut hal yang disebutnya sebagai aib.

"Karena hal ini mengangkut aib, kita harus lebih hati-hati menyikapinya dan membicarakanya, karena sesuai dengan agama Islam yang saya anut, hal seperti ini sangat sensitif. Apalagi kalau masih-katanya, tentu harus kita didalami melalui investigasi," kata Suhajar, Jumat (1/2/2013).

Ditanya dengan perintah Gubernur yang mengatakan telah memerintahkan dirinya untuk melakukan investigasi dan penyelidikan atas dugaan adanya perselingkuhan dan perbuatan yang tidak senonoh dalam ruangan Sekretaris Dewan itu, diakui Suhajar kalau hal tersebut sudah dilaksanakan melalui BKD Kepri.

"Kita sudah lakukan investigasi dan beberapa pegawai sudah dimintai keterangan. Mengenai hasil penyelidikan dan investigasi, masih ditelaah sebelum akhirnya diambil kesimpulan, bahwa yang bersangkutan benar salah atau tidak," ujarnya.

Suhajar juga menambahkan, jika memang faktanya dari hasil penyelidikan oknum yang bersangkutan bersalah, dan terbukti melakukan tindakan amoral di dalam ruang kerja sebagaimana yang diisukan, Pemprov Kepri melalui BKD akan mengambil tindakan dengan memberikan sanksi serta pembinaan pada oknum yang bersangkutan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua oknum PNS Sekretariat DPRD Kepri, tertangkap mata melakukan hal yang tidak senonoh di dalam sebuah ruangan Sekretaris DPRD Kepri, oleh salah seorang anggota DPRD Kepri, Raja Syahniar Usman.

Selanjutnya, atas perbuatan tersebut, Kader Partai Golkar ini, melaporkan yang bersangkutan kepada Gubernur Kepri, selain membeberkan kejadian yang tak lazim dilihatnya itu ke sejumlah media massa di Tanjungpinang.