Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Empat Kali Dipukul Pakai Paving Block, Hanafi Tewas
Oleh : kli/dd
Kamis | 31-01-2013 | 14:52 WIB
rekonstruksi-hanafi.....gif Honda-Batam
Tersangka Rafiansyah sedang menjalani rekonstruksi di TKP. 

BATAM, batamtoday - Hanafi (28) tewas dibunuh oleh Rafiansyah di pinggir parit sekitar Taman Cipta Asri, Barelang. Pelaku diketahui memukul korban dengan paving block empat kali di bagian kepala. Padahal, korban dan pelaku merupakan rekan.


Sebelum peristiwa pembunuhan itu terjadi, korban menjemput pelaku menggunakan sepeda motor Honda Supra X. Dengan berboncengan, keduanya menuju salah satu toko penjualan alat tulis kantor (ATK) di perumahan Taman Cipta Asri Tahap II.

Setelah berada di lokasi toko ATK, korban dan pelaku mulai bertengkar mulut. Korban pun menentang pelaku untuk berduel, akan tetapi tak jadi karena langsung dilerai empat orang rekan mereka, yakni Agustinar Sormin Siregar, Musleh, Hendri, Wagiman, yang sebelumnya telah berada di sana.

"Kau mau apa, ini anak Medan," kata pelaku menirukan tantangan korban dalam rekonstruksi yang digelar di dekat Perumahan Taman Buana Cipta Asri Tahap II, Kamis (31/1/2013) pagi tadi.

Tak berselang lama, Agus pulang ke rumah rekannya Rudy, yang saat ini menjadi DPO. Sementara korban dan pelaku, pergi ke simpang perumahan Taman Cipta Asri, tepatnya di salah tempat tambal ban menggunakan sepeda motor Honda Supra X.

Sementara korban dan pelaku masih terus bertengkar mulut di tempat tambal ban tersebut, Agus, Rudy dan Riko yang saat itu baru selesai makan dari lokasi SP Plaza melintas dari tempat keduanya bertengkar mulut.

Pelaku, yang saat itu lagi duduk dengan korban, memanggil Agus, Riko dan Rudy untuk duduk bareng sambil menikmati minuman botol beralkohol.

"Sambil minum, korban masih terus menantang saya berduel. Bahkan, korban mengaku mempunyai ilmu kebal. Saya pun mulai geram dengan ocehan korban, makanya saya panggil Hasan untuk membawa pisau," ujar Rafiansyah.

Setalah Hasan, yang tak lain adalah adek pelaku, membawa pisau, Rafiansyah mencoba menggorok korban dengan pisau tersebut, akan tetapi menggunakan punggung pisau. "Saya hanya mau coba tes korban aja, karena katanya mempunyai ilmu kebal," katanya.

Saat pisau ditempel di leher korban, Hasan dan Rudy berusaha melerai. Korban juga tak tinggal diam, dan berhasil merebut pisau tersebut dari tangan pelaku.

"Pisaunya dilempar ke belakang, saya suruh lagi diambil Hasan. Dan yang kedua kalinya pisaunya itu dilempar ke semak-semak," jelasnya terkait hilangnya pisau yang seharusnya menjadi barang bukti tersebut.

Aksi adu mulut pelaku dan korban pun terus berlanjut, hingga akhirnya merujung ke perkelahian satu lawan satu. Sementara, Hasan dan Rudy pergi meninggalkan korban dan pelaku yang semakin memanas.

Duel antara korban dan pelaku berlanjut sampai ke pinggir parit. Pelaku yang dalam posisi tercekik oleh korban berusaha meraih batu (paving block). Dan dalam posisi tercekik oleh korban, pelaku memukulkan paving block yang didapatnya ke bagian kepala korban hingga kali.

"Saya lihat kondisi korban sudah menggelepar, saya pergi panggil Rudi dan Agus untuk membantu," katanya.

Agus dan Rudy, serta pelaku yang membawa kain sprei warna putih tiba di lokasi korban tekapar, sekitar 20 meter dari bengkel tempat mereka menenggak minuman beralkohol.

Sprei yang dibawa pelaku beserta dua rekannya itu diketahui digunakan untuk menutup jasad korban. Pelaku dan Rudy menyeret korban ke dalam parit supaya tak diketahui orang lain.

"Saya dan Rudy di lokasi, korban sudah tewas. Saya panggil Agus untuk membantu mengangkat korban, tetapi dia ketakutan. Agus sempat mendekat, namun tak sempat mememang jasad korban. Karena takut, Agus menjauh meninggalkan saya dan Rudy membuang jasad korban," terangnya.

Jasad Hanafi, oleh Rudy dan Rafiansyah dibuang ke dalam parit. Sementara sprei yang sempat digunakan untuk membungkus jasad koban diambil dan dimasukkan ke dalam plastik oleh Rudy yang kemudian diserahkan kepada Agus.

"Saya tak tahu apa lagi yang dilakukan Rudi dan Rafiansyah, karena saya duduk di atas motor menunggu mereka berdua membuang jasad korban," kata Agus.

Diakatakan Agus, sprei dibungkus plastik yang diserahkan Rudy kepadanya dimasukkan ke dalam jok motor. Setelah, Rudy dan Rafiansyah selesai membuang jasad korban, mereka bertiga meninggalkan lokasi kejadian menuju kediaman Hasan dengan menggunakan sepeda motor.

Diketahui juga, Rafiansyah kabur meninggalkan Batam berkat bantuan Hasan dan Wak Rio, salah seorang keluarga pelaku yang tinggal di daerah Tiban.

"Dari rumah, saya pergi ke tempat Wak Rio di daerah Tiban. Setelah itu saya naik kapal menuju Dumai meninggalkan Batam," kata Rafiansyah.

Kapolsek Sagulung AKP Eddy Buce mengatakan, rekonstruksi yang dilakukan berlangsung di tiga TKP. Adengan yang diperankan pelaku untuk membunuh korban sekitar 42 adegan.

"Rekonstruksi ini untuk melengkapi berkas pemeriksaan yang akan diserahkan ke persidangan," jelasnya.

Saat rekonstruksi berlangsung, tampak hadir Jaksa Penuntut Umum (JPU) M Kadafi, pengacara pelaku, Ade Tri Hartati, dan pengacara Agustinar Sormin Siregar, H. Sutan J Siregar SH MH.